HONG KONG SAR, SINKAP.info– Sekitar 3.600 pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, investor, dan akademisi dari seluruh dunia hadir dalam Forum Keuangan Asia (Asian Financial Forum/ AFF) ke-18 yang diselenggarakan pada 13-14 Januari 2025 di Hong Kong, yang menjadi acara utama pertama di sektor keuangan pada tahun 2025 di kawasan ini. Dengan tema “Powering the Next Growth Engine”, AFF menghadirkan diskusi tingkat tinggi, pembuatan kesepakatan, serta jejaring dan wawasan dari sekitar 130 pembicara terkemuka mengenai perkembangan terbaru di pasar keuangan global dan peluang investasi. Fokus pada pasar Timur Tengah, tahun ini AFF juga memperkenalkan Bab baru Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada 14 Januari.
Pernyataan Pembukaan oleh Eksekutif Kepala Hong Kong
Dalam pidato pembukaan, Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (SAR), John Lee, menyoroti posisi kota ini sebagai pusat keuangan internasional.
“Berkat sistem ‘satu negara, dua sistem’, kami menikmati dukungan kuat dari negara kami, China, sambil mengembangkan hubungan global yang semakin luas, menjadikan Hong Kong sebagai ‘super connector’ dan ‘super value-adder’ dunia,” katanya.
Pandangan dari Bank Sentral China
Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Pan Gongsheng, juga menyampaikan bahwa dengan dukungan kuat dari Pemerintah Pusat dan kepemimpinan Pemerintah HKSAR, Hong Kong terus mengembangkan keunggulan tradisionalnya serta memanfaatkan peluang pengembangan baru yang semakin merangsang kreativitas dan vitalitas, yang mengukuhkan posisinya sebagai pusat keuangan internasional.
Untuk mendukung lebih lanjut pengembangan Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, Pan mengungkapkan bahwa PBOC akan fokus pada empat arah utama: pertama, mendukung pengembangan pasar modal Hong Kong dan memperdalam akses bersama antara pasar keuangan kedua wilayah; kedua, memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat bisnis Renminbi offshore; ketiga, meningkatkan fungsi Hong Kong sebagai pusat manajemen aset dan kekayaan internasional; dan keempat, menjaga stabilitas dan keamanan keuangan Hong Kong.
Laporan dari Sekretaris Keuangan Hong Kong dan Wawasan Ekonom Global
Dalam sesi makan siang utama, Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan, menekankan keunggulan kompetitif kota ini, termasuk berbagai opsi pendanaan yang memenuhi kebutuhan beragam pemerintah dan perusahaan yang berada pada berbagai tahap pengembangan, serta strategi inovatif untuk meningkatkan penawaran produk seperti sekuritisasi pinjaman infrastruktur dan obligasi bencana.
Professor Justin Yifu Lin, mantan Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Bank Dunia, menyampaikan pidato utama yang membahas perubahan lanskap ekonomi global, dampaknya terhadap pasar internasional, serta peran China yang berkembang di dunia.
Pembahasan Inovasi dan Kerjasama Keuangan dengan Negara-negara GCC
Dalam sesi plenary bertema “Innovation: The Solution to Unlock the Next Growth Engines”, sejumlah pembicara terkemuka dari Pakistan, Kyrgyzstan, Luksemburg, dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) turut berpartisipasi.
Bab baru GCC yang digelar pada 14 Januari dianggap sebagai tonggak penting dalam kolaborasi layanan keuangan antara Hong Kong dan negara-negara GCC. Sekretaris Layanan Keuangan dan Perbendaharaan, Christopher Hui, mengidentifikasi pembiayaan hijau, pasar sekuritas, keuangan Islam, serta manajemen aset dan kekayaan sebagai area dengan potensi besar untuk kerjasama bilateral. Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Negara-negara Arab Teluk, Jasem Mohamed Albudaiwi, menekankan aspirasi GCC untuk meningkatkan dialog dan kerjasama guna mencapai kemakmuran bersama.