JMSI Minta Kapolri Ungkap Kasus Pembakaran Rumah Jurnalis di Tanah Karo

HuKrim, SOROTAN1973 Dilihat

JAKARTA, SINKAP.info – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) mengungkapkan keprihatinannya atas kasus kekerasan yang kembali menimpa insan pers di Indonesia. Kali ini, korbannya adalah Rico Sempurna Pasaribu, seorang wartawan dari Tribarata TV, yang ditemukan tewas bersama keluarganya dalam kebakaran rumah mereka di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, pada 26 Juni 2024.

Dugaan kuat mengarah pada keterkaitan antara kematian tragis Rico dan tugas jurnalistiknya. Sebelum insiden, Rico aktif meliput isu perjudian yang marak di Tanah Karo dan diduga dibekingi oleh sejumlah aparat negara. JMSI menduga, kebakaran yang menimpa rumah Rico terjadi secara sengaja sebagai respons terhadap pemberitaan tersebut.

Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, menyampaikan permintaan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar kasus ini mendapatkan perhatian khusus. Teguh berharap, Polri dapat mengusut tuntas kasus kebakaran yang menewaskan Rico beserta keluarganya, guna menegakkan keadilan dan menunjukkan integritas Polri sebagai pelindung komunitas pers di Indonesia.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (2/7/2024), Teguh mengingatkan bahwa kasus kekerasan terhadap wartawan bukanlah hal baru. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum JMSI, Rahiman Dani, juga menjadi korban penembakan di Provinsi Jambi, yang hingga kini belum terungkap. Ia menekankan pentingnya Polri menghindari kegagalan serupa dalam pengungkapan kasus yang menimpa Rico.

“Kejadian ini luar biasa dan pertama kali terjadi di tanah air, dimana wartawan bersama keluarganya menjadi korban. Ini sudah sangat kelewatan,” ujar Teguh.

JMSI percaya Polri bisa mengungkap kasus ini menggunakan metode investigasi ilmiah (scientific crime investigation) dalam mengusut tuntas pelaku dan motif dibalik kebakaran tersebut. Organisasi ini juga mengutuk keras tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian Rico saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

JMSI meminta agar Polri segera menuntaskan kasus ini dan memberantas praktik perjudian di Tanah Karo serta di seluruh Indonesia. Teguh Santosa menyatakan keyakinannya bahwa Kapolri akan mampu mengungkapkan kasus ini dengan jelas dan adil.