Mubaligh IKMI Riau: Takut Corona, Nabi Mengajarkan Doa ini

Islam198 Dilihat

SYIAR, Sinkap.infoPenanganan pandemi Covid-19 makin gencar dilakukan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing dijadikan cara mencegah penularan virus yang belum ada obatnya itu. Bagaimanakah sisi pendekatan agama Islam dalam menangani dan mencegah virus corona ini?

Kru Sinkap.info berhasil menghubungi salah seorang muballigh Idarah Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI) Riau, Ustadz Elviriadi al Boroti melalui aplikasi whatsapps pribadinya, Selasa (21/4).

Ustadz Melayu kelahiran Kampung Borot Kabupaten Kepulauan Meranti itu menyampaikan dalam Islam semua problematika kehidupan ada jawabannya.

“Ya, dalam Islam segala wabah penyakit, bahaya bahaya, kesukaran dan penderitaan umat ada jalan solutif Islami,” tutur Ustadz yang bersahaja itu.

Dewan Pembina Pusat Kegiatan Rohani Islam (PKRI) Faperika UNRI 1998-2000 itu menyebutkan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita doa menghindari segala bahaya.

“Bacalah Bismillahidzi laa Yadhurru Ma’asmihi Syaium filardhi wala fissamaa’ wahuwassami’ul’alim tiga kali setiap pagi, insyaAllah terhindar virus Covid-19,” katanya.

MENARIK DIBACA:  Selain Sekolah, Sinergitas Orangtua dan Masjid Menjadi Peran Penting

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فىِ اْلاَرْضِ وَلاَ فىِ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ.

“Dengan nama Allah yang disebut, tidak ada yang membahayakan segala  sesuatu di bumi dan di langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Aktivis Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang dikenal kritis itu mengingatkan agar kaum muslimin bergantung pada Allah swt selama pendemi berlangsung.

“Sebab, jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, melainkan Dia sendiri…’ itu firman Allah dalam Surat Al An’am Ayat 17,” terang dosen UIN Suska Riau itu.

Ustd Elviriadi al Boroti menghimbau umat islam jangan pula sengaja memasuki kawasan atau individu yang jelas jelas tertular. “Rosul mengajarkan kepada kita, jika kamu mendengar thaa’un mewabah disuatu daerah (seperti Wuhan atau Jakarta) janganlah kamu memasukinya. Tetapi bila wabah berjangkit disuatu wilayah, sedang kamu berada diwilayah itu, janganlah kamu keluar meninggalkan wilayah tersebut,” paparnya.

MENARIK DIBACA:  Pentingnya Pendidikan Islam Bagi Anak Usia Dini

Artinya, jelas Elviriadi, wabah penyakit jangan dicari, tetapi mintalah perlindungan kepala Allah serta bertawakal dengan penuh kemantapan iman. Sebenarnya, sambung pengurus pusat KAHMI itu menimpali, takkan ada sesuatu yang terjadi tanpa seizin Allah swt dan segala sesuatu dalam khazanah ilmu-Nya.

“Kullum min’ indillah,” (segala sesuatu dari Allah), digerak oleh Allah, ditolong Allah agar bisa berpindah, diberi kuasa memudharatkan atau memanfaatkan juga dari Allah. Cuma kita jangan sombong, tetapi jangan pula rusak aqidah gegara takut makhluk melebihi takut pada khaliq (pencipta makhluk),” pungkas alumni UKM Malaysia itu mengakhiri.*

SINKAP.info | Editor: Mkh

Komentar