PEKANBARU, Sinkap.info – Ditengah maraknya perusakan lingkungan hidup dan hilangnya khazanah kebudayaan Riau, ada saja orang baik yang memperbaikinya. Itu lah PATAR Pelalawan, kumpulan Anak Melayu Pelalawan yang peduli lingkungan hidup.
Pernyataan itu muncul dari pakar lingkungan Dr Elviriadi ketika dihubungi melalui aplikasi whatapps pada Jumat (19/2).
“Nak hancou lagi Riau nie, Pelalawan pun hutannye dah tak perawan, artefak budaya bertumbangan, hidup susah makan sepinggan, untung ade Faisal sang PATAR Pelalawan,” ungkap Elv memulai.
Kepala Depatemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menilai PATAR Pelalawan ibarat AVATAR.
Umpama AVATAR, kata Elv, visi misi PATAR ini sejalan dengan tujuan SDGs (Sustainabilty Development Goals) yaitu mendorong kebijakan pemerintah daerah untuk menjaga Lingkungan Hidup dan hak-hak dasar masyarakat Adat.
“Kan film Avatar itu jelas membela hutan alami dari kapitalisme berkapal angkasa luar yang meluluh lantak hutan dan pribumi tempatan. Suai betollah,” ungkap Elv dengan logat melayu kental.
Tokoh muda asal Kabupaten Meranti itu menyebutkan PATAR berdiri diantara persilangan takdir kebudayaan.
“Pekan Tua LesTari alias PATAR ini sangat historicall namanya. Sedangkan sejarah dan artefaknya adalah musuh nyata kapitalisme. Hutan sialang kebanggaan Masyarakat adat Petalangan itu membuat geram kaum kapitalis. Mereka memandang sumber alam dan ciptaan Tuhan adalah duit. Sedangkan PATAR bertahta di persilangan asa kebangkitan sejarah adat, arkeologi budaya, dan konservasi ekosistem lestari,” beber Elv.
Dikatakan Elviriadi, pakar dan saksi ahli Lingkungan Hidup berucap janji akan segera mengubungi Zukri Misran Bupati terpilih Kabupaten Pelalawan untuk bersinergi dengan PATAR.
“Segera saya hubungi dinda Zukri, perkuat kearifan lokal Pelalawan bersama PATAR. Kita renda masa depan Pelalawan, bersama Faisal, Eric, Tauhid, dan pemuda Pelalawan, biar saya garda terdepan melawan peruntuhan peradaban, “pungkas aktivis ICMI yang istiqamah gundul kepala demi nasib hutan.*