BANGGAI, Sinkap.info – Ditengah kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) dikalangan tenaga medis dalam menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19), Kepala Puskesmas Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai malah menolak bantuan APD berupa baju hazmat, masker N-95 dan kacamata safety untuk tenaga medis dalam menghadapi Covid-19.
Salah satu pemuda peduli tenaga kesehatan Fahmi Bukalang mengatakan kekecewaan atas sikap yang diambil oleh Dr. Viermon Pakaya, selaku Kepala Puskesmas Bunta. Menurutnya, ditengah pandemi Covid – 19 seperti ini, sebagai pimpinan dirinya harus memikirkan keselamatan bawahannya saat bekerja, siapapun dia yang dengan ikhlas menyumbang seharusnya diterima dengan baik.
“Ini soal kemanusiaan, mereka tenaga medis dan kesehatan itu garda terdepan, mereka berhadapan langsung dengan pasien, sangat beresiko tertular, toh itu bantuan tidak akan merugikan jika diterima, justru malah akan sangat bermanfaat,” ujarnya.
Dirinya berharap, sebagai seorang dokter dan pimpinan Puskesmas seharusnya bersikap profesional dan tidak menghubung-hubungkan dengan hal lain. Karena dengan tidak diterimanya sumbangan APD tersebut, justru menimbulkan tanda tanya dimasyarakat atas sikap profesionalnya sebagai seorang dokter dan pimpinan Puskesmas.
Sementara itu, Mahmud sebagai salah seorang Tim relawan AT-FM bersama cegah Covid-19, saat dihubungi media perihal kebenaran penolakan tersebut, dirinya membenarkan kejadian itu.
“iya benar, alasan ditolak katanya di Puskesmas sudah sangat banyak APD-nya, dan akan mubazir jika bantuan haji Amir diterimanya,” ucapnya.
“Saat ini kesampingkan dulu persoalan politik, kita harus bersatu bahu membahu mencegah penularan Covid-19 agar tidak ada kejadian positif Corona di Kabupaten Banggai, sehingga pandemi ini bisa segera berakhir,” tutur Mahmud menyampaikan amanat H. Amirudin Tamoreka.
SINKAP.info | Laporan :MRm
Komentar