Merah Putih Gabungan IMM dan KAMMI Riau Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi

Pekanbaru284 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info – Berangkat dari keresahan yang timbul akibat rencana pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi sebagaimana disampaikan oleh Menko Marinves, Luhut Binsar Panjaitan. Menkeu, Sri Mulyani turut menyatakan bahwa jika BBM tidak dinaikkan APBN tahun depan akan terbebani. Diperkuat pula oleh Presiden RI, Joko Widodo yang turut menyatakan bahwa APBN sudah terlalu terbebani, menyentuh angka 502 Triliun.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Wilayah Riau menggelar aksi masa didepan gedung DPRD Provinsi Riau, Jum’at (02/09).

Masa aksi berangkat dari Rumah Negarawan KAMMI, kemudian menyusul masa aksi IMM lalu bertolak menuju gedung wakil rakyat Riau.

Pada pukul 15.20 masa aksi tiba di depan RS Awal Bros Pekanbaru, masa aksi melakukan aksi mendorong motor dari depan RS Awal Bros sampai ke depan gerbang gedung DPRD Provinsi Riau sebagai simbolik hal yang akan terjadi jika kenaikan harga BBM bersubsisi terealisasi.

Masa aksi tiba didepan gerbang gedung DPRD Provinsi Riau tepat pada waktu ashar. Masa aksi kemudian melakukan shalat ashar didepan gerbang kantor DPRD Riau.

Selepas shalat ashar masa aksi kembali merapatkan barisan dan menyampaikan orasi-orasi terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Koordinator lapangan aksi Febriansyah menyampaikan, Subsidi merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah RI sesuai pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Kita menanti sikap pemerintah apakah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi dengan menunda Proyek Strategis Nasional atau kah tetap menaikkan harga BBM bersubsidi. Disaat itulah akan tampak bahwa pemerintahan Presiden Jokowi – Makruf pelayan terhadap rakyat atau pelayan segelintir orang.

Ali Topan Wijaksono selaku koordinator simpul IMM juga menyatakan hadirnya kami disini karena adanya ketimpangan yang ada di negeri ini, kami menyuarakan suara hati rakyat Indonesia dan rakyat Riau khususnya.

Orasi juga disampaikan oleh Arif Nanda Kusuma, Ketua Umum KAMMI Daerah Pekanbaru yang menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah Republik Indonesia.

“Masyarakat Indonesia sedang berjibaku bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Bulan Agustus merupakan bulan kemerdekaan Indonesia, seharusnya ada gebrakan baru dari pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya, namun yang dirasakan oleh rakyat justru sebaliknya. Bagaimana tidak, wacana penghapusan subsidi BBM menjadi kado pahit bagi rakyat Indonesia,” tegas Arif.

Sementara, Sekretaris umum IMM Cabang Kampar Irfan turut menegaskan bahwa kenaikan harga BBM akan mengakibatkan kenaikan bahan-bahan pokok, hal ini tentu akan semakin menyengsarakan rakyat.

Ditempat yang sama menurut Imawan Khairul, sekretaris umum IMM Cabang Pekanbaru menegaskan bahwa Aksi kali ini ditunggangi.

“Ya, aksi kali ini ditunggangi oleh hati nurani dan kepentingan rakyat. Imawan juga menyerukan sumpah Mahasiswa Indonesia yang diikuti oleh seluruh masa aksi,” ujarnya.

Ketua umum KAMMI Daerah Lancang Kuning, Muhammad Zuhri menegaskan dan menyerukan kepada seluruh masa aksi untuk memanggil seluruh anggota DPRD yang terdiri dari lebih kurang 65 orang yang telah dipilih oleh rakyat Riau untuk dapat hadir di forum aksi masa ini. Zuhri juga megajak masa aksi untuk memanggil seluruh anggota DPRD.

“Wahai wakil rakyat. Wahai para penghianat rakyat. Hari ini wajahmu kami tandai. Hari ini warnamu kami tandai,” ungkapnya.

Hingga berakhirnya orasi, belum ada seorangpun anggota DPRD Riau yang hadir menemui masa aksi. Perwakilan perempuan KAMMI, Suci Widas Wara menyampaikan puisi yang berjudul ‘Soekarno Bangkit dari Kubur’, puisi tersebut berisi tentang ilustrasi kesedihan bung Karno akibat negerinya yang kaya namun sengsara.

Orasi juga turut disampaikan oleh perwakilan perempuan IMM Riau, Hanifah menyampaikan kekecewaan kepada wakil rakyat Riau yang tidak memihak kepada rakyat. Karena dengan Adanya wacana kenaikan BBM, DPR diam saja. Padahal rakyatnya menjerit.

Pada pukul 16.43 WIB hadir Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau, Robin P Hutagalung. Tepat pada momen tersebut, Wahyu Andrie Septyo, Ketua Umum KAMMI Wilayah Riau menyampaikan orasinya “Provinsi Riau memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Provinsi Riau adalah penyumbang minyak terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Diatas minyak, dibawah minyak, namun kesengsaraan menyelimuti rakyatnya”.

“Revolusi mental yang disampaikan oleh pemerintah berhasil. Berhasil merusak mental rakyat” pungkas Wahyu.

Nofra Khairon, Ketua Umum IMM Riau juga turut menyampaikan “Kami bukan keterwakilan kampus-kampus, kami hadir disini bersama-sama mewakili seluruh rakyat yang resah dengan wacana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Wahyu dan Nofra lalu menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan :
1. Menolak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi
2. Mendesak pemerintah kendalikan harga bahan-bahan pokok
3. Mendesak pemerintah tunda Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat dan alihkan anggaran untuk subsidi BBM
4. Mendesak pemerintah RI dan Pertamina untuk menjamin stok Solar dan Pertalite di Riau hingga akhir tahun
5. Mendesak Pemerintah untuk mempertimbangkan Program bantalan melalui BLT BBM bersubsidi karena tidak sebanding Inflasi yang akan timbul dari kenaikan harga BBM bersubsidi
6. Mendesak pemerintah RI dan Pertamina untuk membuat regulasi serta pengawasan yang jelas terhadap pendistribusian BBM bersubsudi

Keenam tuntutan tersebut disampaikan dan diserahkan kepada Robin P Hutagalung, selaku ketua komisi V yang hadir menemui masa aksi. Robin menyampaikan bahwa tuntutan yang disampaikan oleh KAMMI Riau dan IMM Riau diterima dan akan diteruskan ke pimpinan.

Diakhir aksi sebelum membubarkan masa, Febriansyah menegaskan Jika wacana kenaikan BBM bersubsidi tersebut tetap terealisasi, maka ia akan menghadirkan kembali turun ke jalan bahkan dengan jumlah yang lebih banyak.

SINKAP.info | Laporan: Hafizan M