JAKARTA, SINKAP.info Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta. Danantara akan mengelola aset negara senilai lebih dari USD 900 miliar atau sekitar Rp14.615 triliun (kurs Rp16.238 per dolar AS) untuk mendanai proyek-proyek strategis di berbagai sektor.
Apa Itu Danantara?
Danantara merupakan badan pengelola investasi yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan fleksibilitas pembiayaan investasi jangka panjang dan menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Badan ini diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menarik investasi asing.
“Peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting, karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi,” ujar Presiden Prabowo dalam peresmian tersebut. Beliau menambahkan bahwa Danantara akan menjadi instrumen pembangunan nasional yang mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.
Siapa Saja yang Terlibat?
Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo Subianto, memimpin inisiatif ini. Danantara akan mengelola aset dari tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Pertamina, PLN, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
Mengapa Danantara Dibentuk?
Pembentukan Danantara bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam mengelola aset negara dan pembiayaan investasi jangka panjang. Selain itu, badan ini diharapkan dapat menarik investasi asing guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Bagaimana Danantara Akan Bekerja?
Danantara akan menginvestasikan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan investasi asing di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan negara lain.
Ekonom Nailul Huda dari Center of Economic and Law Studies (Celios) menekankan perlunya wadah investasi yang responsif dan cepat dalam menyalurkan investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Danantara diharapkan menjadi solusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah.
“Indonesia tidak bisa hanya bertumpu pada konsumsi rumah tangga, kita perlu sumber baru, salah satunya investasi,” kata Nailul Huda.
Misi Danantara: Investasi Berkelanjutan dan Pertumbuhan Ekonomi
Fokus utama Danantara adalah investasi pada proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi. Investasi ini akan tersebar di berbagai sektor strategis, termasuk energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Dengan mengelola aset senilai USD 900 miliar, Danantara memiliki potensi besar untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan industri strategis lainnya. Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.