PEMATANGSIANTAR, SINKAP.info – Menanggapi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Berantas Mafia di depan kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtauli Kota Pematangsiantar yang digelar beberapa hari yang lalu, Rabu (24/4), Humas Perumda Tirtauli Jimmy Simatupang menegaskan pihaknya siap memberikan pelayanan kepada masyarakat serta siap menerima masukan atau keluhan dari masyarakat termasuk menerima masukan kritikan dari masyarakat.
“Kami siap menerima dan butuh masukan dan kritikan yang membangun dari masyarakat termasuk dari mahasiswa agar bisa melayani masyarakat Kota Pematangsiantar lebih baik lagi. Kami tidak anti kritik,” tegas Jimmy di ruang kerjanya, Jumat (26/4).
Hal itu kata dia ditandai dengan pihaknya telah menerima perwakilan peserta unjuk rasa mahasiswa untuk melakukan dialog bersama di dalam ruangan Perumda Tirtauli Jl Porsea Kota Pematangsiantar beberapa waktu yang lalu.
“Kami telah menerima dan menyambut 5 perwakilan peserta unjuk rasa mahasiswa dan telah berdialog dengan mereka. Pak Dirut tidak bisa hadir karena memang lagi di luar, sehingga kami selaku Humas dan beberapa kepala bidang yang menerima perwakilan unjuk rasa mahasiswa untuk melakukan dialog. Namun mereka tidak menerima jika kami yang menjelaskan dan berharap Pak Plt Dirut yang menjelaskan,” jelasnya.
Dari beberapa butir tuntutan dan permintaan peserta unjuk rasa mahasiswa tersebut lanjut Jimmy sudah diberikan penjelasan dan keterangan melalui Humas dan Kepala Bidang terkait.
“Dari beberapa butir yang menjadi permintaan, ada juga butir yang membuat kita kaget yang menyatakan PDAM Tirtauli ada terindikasi keterlibatannya dalam pencurian meteran yang terjadi di tengah masyarakat. Seperti kita ketahui bersama sudah ada pelakunya yang tertangkap dan diproses, tidak ada keterlibatan PDAM Tirtauli,” ungkapnya.
Jimmy menegaskan kembali PDAM Tirtauli Pematangsiantar tidak anti ktitik, siap untuk melayani dan menerima keluhan masyarakat termasuk peserta unjuk rasa mahasiswa.
“Kita akan melayani, karena memang tugas kami adalah melayani. Kita akan memberikan penjelasan sejelas -jelasnya apa yang menjadi permintaan mahasiswa,” tandasnya.
Sebelumnya peserta unjuk rasa mahasiswa itu menyampaikan 6 tuntutan mereka yakni :
1.Menduga bahwa Perumda Tirtauli Pematangsiantar melakukan persekongkolan/konspirasi atas kejadian hilangnya ratusan meteran air masyarakat Siantar dan Simalungun
2. Mengecam Perumda Tirtauli atas tindakan pencabutan meteran air dengan sepihak.
3. Menduga Plt Dirut Perumda Tirtauli melakukan tindakan penyelewengan anggaran proyek meteran induk luar negeri sebesar 5 Miliar yang berasal dari RKAP Perumda Tirtauli tahun 2022
4. Mendesak Plt Dirut Perumda Tirtauli agar segera mengeluarkan anggaran pengadaan meteran dan perawatan meteran bagi masyarakat baik yang kehilangan meteran dan cabut meteran
5. Meminta agar aparat penegak hukum agar segera terjun langsung ke kantor Perumda Tirtauli untuk diperiksa
6. Meminta Plt Dirut Perumda Tirtauli Pematangsiantar untuk turun dari jabatannya jika tidak menyelesaikan persoalan meteran air yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
SINKAP.info | laporan: Ais
Komentar