TEMBILAHAN, Sinkap.info – Menanggapi aktifitas becak tradisional di Indragiri Hilir yang semakin memperhatikan, Zainal Arifin Hussein menuturkan alat transportasi becak di Indragiri Hilir memang harus ada inovasi agar lebih manusiawi. Artinya pemerintah Indragiri Hilir harus mencarikan formula, dari becak tradisional menjadi becak modern.
Inovasi tersebut untuk menyelamatkan perekonomian para tukang becak yang dinilai masyarakat ekonomi bawah dengan memodifikasi becak dayung menjadi becak motor (bentor) atau becak listrik. Dimodifikasi dan dikemas dengan baik, bukan tak mungkin becak malah bisa jadi ikon wisata yang menarik di Indragiri Hilir dan tetap eksis.
Jika ada inovasi dari Pemerintah, keberadaan becak akan kembali diterima oleh masyarakat dan menjadi daya tarik para pengguna angkutan becak tersebut, dengan mengkonversinya menjadi becak yang digerakkan mesin tanpa menghilangkan keaslian bentuk becak itu sendiri.
“Inilah salah satu formula agar ekonomi para tukang becak membaik,”
Zainal mengaku, ia sudah membuat inovasi berbasis aplikasi untuk menggerakkan tukang becak di Indragiri Hilir dengan melibatkan mahasiswa Fakultas Ekonomi. Akan tetapi kata Zainal, aplikasi tersebut tidak maksimal diterapkan karena tukang becak di Indragiri Hilir masih banyak yang gaptek (tidak bisa mengoperasikan android).
“Kita sudah membuat inovasi berbasi aplikasi namanya AL-CAK (Aplikasi Becak.red), tapi belum bisa diterapkan,”
Zainal berharap jika sudah ada inovasi memodifikasi becak bentor maka jarak tempuh mengantar penumpang bisa lebih jauh. Tinggal lagi melakukan pelatihan pengoperasian aplikasi kepada tukang becak untuk memesan AL-CAK melalui android.(*)
Sumber: Kompasiana
Komentar