JAKARTA, SINKAP.info — Perusahaan logistik global, Rhenus Group, memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan membagikan berbagai solusi ramah lingkungan dalam acara tertutup bersama mitra bisnis pada 22 April 2025. Acara tersebut digelar di Jakarta sebagai bagian dari upaya perusahaan mendukung transformasi rantai pasokan yang lebih hijau di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Rhenus Indonesia menyoroti berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku industri nasional, terutama menyangkut penyesuaian terhadap kebijakan iklim global seperti EU Emissions Trading System (EU ETS), Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), dan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD). Sejumlah regulasi ini menuntut perusahaan, termasuk UMKM, untuk segera meningkatkan strategi pengelolaan karbon agar tetap kompetitif di pasar internasional.
Indonesia sendiri telah menunjukkan langkah proaktif melalui pengembangan mekanisme harga karbon serta target Emisi Nol Bersih (Net Zero Emissions/NZE) pada 2060. Pemerintah juga tengah menyusun peta jalan untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diharapkan bisa menjadi keunggulan nasional di sektor bahan bakar ramah lingkungan.
“Di Rhenus, keberlanjutan bukan sekadar konsep, tapi prinsip kerja utama. Kami ingin memastikan seluruh mitra dan klien mendapat dukungan untuk bertransformasi menuju logistik hijau,” ujar Fabian Kieble, Direktur Utama Rhenus Indonesia.
Solusi dan Inisiatif yang Diperkenalkan:
Beberapa solusi konkret yang ditawarkan Rhenus meliputi:
Pelaporan Emisi dan ESG: Dasbor emisi CO2 dan layanan EcotransIT yang memungkinkan perusahaan menghitung dan mengoptimalkan jejak karbon dari pengiriman melalui laut dan udara.
Transportasi Berkelanjutan: Inisiatif Rhegreen untuk memilih armada pesawat paling efisien, penggunaan SAF melalui skema book and claim, serta kolaborasi Clean Cargo untuk efisiensi logistik laut.
Optimasi Moda Transportasi: Teknologi Transport Mode Optimizer untuk pemilihan moda dan rute yang lebih ramah lingkungan, serta pengembangan angkutan darat rendah emisi seperti e-truck, CNG, LNG, dan biodiesel.
Fasilitas Ramah Lingkungan: Penerapan desain hijau di lokasi-lokasi operasional dengan panel surya, pemanfaatan air hujan, dan penghematan energi.
Nitipon Tansakul, Regional Head of Sustainability Asia Pasifik untuk Rhenus Air & Ocean menambahkan bahwa efisiensi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
“Bahan bakar bersih, rute optimal, dan teknologi pintar bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk biaya operasional jangka panjang,” ujarnya.
Hingga kini, lebih dari 600 lokasi Rhenus telah tersertifikasi ISO 9001, dengan ratusan lokasi lainnya mengantongi sertifikasi ISO 14001 (lingkungan), ISO 50001 (energi), ISO 45001 (keselamatan kerja), dan ISO 14064 (emisi gas rumah kaca).
Rhenus Indonesia, yang telah hadir selama lebih dari satu dekade, melayani berbagai sektor industri mulai dari otomotif, teknologi, kesehatan, hingga barang konsumsi melalui enam kantor yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan Batam.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: https://www.rhenus.group/id/en/