PCNU Meranti Gelar Diskusi Panel Simpena Harlah NU 102 Tahun

MERANTI, SINKAP.info – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kepulauan Meranti menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 Tahun di Komplek MI Al Istiqomah Alahair pada Jumat malam, 31 Januari 2025. Peringatan yang berlangsung khidmat ini menghadirkan serangkaian kegiatan, dimulai dengan istighosah dan dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan berbagai tokoh penting.

Diskusi panel kali ini mengangkat dua tema utama, yakni “Pola Hubungan dan Sinergitas Nahdlatul Ulama dengan Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri” serta “Sistem Kaderisasi dan Mekanisme PDPKPNU dalam Organisasi NU serta Urgensi dan Tata Cara Persuratan Digdaya NU”. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, pengurus badan otonom NU, pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, serta kalangan akademis.

Sebagai pembicara, hadir H. Sudandri, SH, selaku Sisten III Pemkab Kepulauan Meranti, Dr. Imam Ghazali, M.Pd, Sekretaris Tanfiziah PCNU Kepulauan Meranti sekaligus Ketua MUI Kabupaten Kepulauan Meranti dan dosen STAIN Bengkalis, Dr. Chanifudin, M.Pd.I, Wakil Sekretaris Tanfiziah PCNU Kepulauan Meranti serta Wakil Ketua II STAIN Bengkalis, dan Abdul Rauf, M.Pd.I, Wakil Ketua Tanfiziah PCNU Kepulauan Meranti serta akademisi dari STAI Nurul Hidayah Selatpanjang.

Dalam pemaparannya, H. Sudandri menyampaikan pentingnya menjaga hubungan baik dan sinergitas antara pemerintah daerah dan NU.

“Kolaborasi yang telah terjalin dengan baik selama ini harus diperkuat dan diperinci agar lebih jelas dan terarah,” ujar Sudandri.

Sementara itu, Kyai Abdul Rauf menekankan pentingnya sistem kaderisasi yang tersistem dan terstruktur dalam tubuh NU.

“Kaderisasi adalah roh dari Nahdlatul Ulama. Setiap anggota NU harus melalui proses kaderisasi sebagai wujud ketaatan terhadap organisasi,” tambahnya.

Dr. Imam Ghazali, dalam kesempatan yang sama, menyoroti pentingnya PD PKPNU sebagai sistem pembinaan dan penguatan ideologi bagi pengurus dan warga NU.

“Sistem ini harus diikuti oleh setiap pengurus cabang dan warga NU guna memperkuat ideologi organisasi,” ujarnya.

Diskusi panel ini diakhiri dengan pemaparan dari Dr. Chanifudin mengenai tata cara persuratan Digdaya NU yang harus dipahami dan diterapkan oleh PCNU dan badan otonom di lingkungan NU Kepulauan Meranti.

Kegiatan ini berjalan lancar dan sukses sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harlah NU yang ke-102, yang diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan antara NU, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat.