Honda dan Nissan Umumkan Rencana Merger untuk Hadapi Persaingan Global

GLOBAL1064 Dilihat

TOKYO, SINKAP.info – Dua produsen otomotif terkemuka Jepang, Honda Motor Co. dan Nissan Motor Co., resmi mengumumkan rencana merger yang bertujuan memperkuat daya saing mereka di pasar global. Pengumuman tersebut dilakukan dalam sebuah konferensi pers di Tokyo pada hari Senin (23/12/2024).

Rencana merger ini bertujuan untuk menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume penjualan, setelah Toyota dan Volkswagen. Toshihiro Mibe, CEO Honda, mengungkapkan keyakinannya bahwa merger ini akan memberikan sinergi yang signifikan, yang akan mempercepat transisi menuju kendaraan listrik serta memperluas jangkauan global kedua perusahaan.

“Kami percaya bahwa penggabungan ini akan mempercepat transformasi kami menuju kendaraan listrik dan membantu kami memperluas pasar internasional,” ujar Mibe dalam konferensi pers tersebut.

Dokumen resmi yang dirilis menyebutkan bahwa merger ini diharapkan dapat selesai pada tahun 2026. Kedua perusahaan menargetkan penjualan gabungan sebesar 30 triliun yen dan laba operasional lebih dari 3 triliun yen per tahun setelah merger.

Selain itu, Mitsubishi Motors, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Nissan, sedang mempertimbangkan untuk bergabung dalam kesepakatan ini. Keputusan final mengenai hal ini akan diumumkan pada awal tahun 2025.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, seperti BYD, serta dominasi raksasa otomotif Amerika Serikat, Tesla. Pasar otomotif global, yang sedang bertransformasi menuju kendaraan listrik, memaksa kedua perusahaan untuk bersatu demi bertahan dan berkembang.

Makoto Uchida, CEO Nissan, menjelaskan, “Penjualan kami di pasar utama, seperti Tiongkok, telah mengalami penurunan signifikan. Konsolidasi ini adalah langkah penting untuk mempertahankan daya saing kami.”

Meski demikian, pengumuman merger ini mendapat tanggapan skeptis dari beberapa pihak. Carlos Ghosn, mantan Ketua Nissan, dalam wawancara dengan media asing mengingatkan bahwa merger ini bisa menimbulkan duplikasi industri daripada menciptakan sinergi.

“Honda dan Nissan memiliki tantangan yang serupa. Ini bukan hanya soal menyatukan kekuatan, tetapi bagaimana mengatasi kelemahan masing-masing,” ujar Ghosn.

Di pasar saham, pengumuman ini disambut positif. Saham Honda dan Nissan masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 8% pada hari yang sama, mencerminkan optimisme investor terhadap rencana besar ini. Analis dari Nikkei Asia menilai bahwa merger ini tidak hanya akan efisien secara biaya, tetapi juga memperkuat posisi Jepang di pasar global yang semakin kompetitif.

Proses integrasi merger ini akan diawasi oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. Pemerintah Jepang sendiri telah lama mendorong konsolidasi di sektor otomotif untuk meningkatkan daya saing negara di panggung global. Entitas gabungan tersebut direncanakan akan terdaftar di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.

Jika berhasil dilaksanakan, merger ini diharapkan menjadi tonggak bersejarah bagi kedua perusahaan otomotif Jepang. Toshihiro Mibe menutup konferensi pers dengan menyatakan, “Ini adalah peluang emas untuk menciptakan masa depan baru bagi Honda dan Nissan.”

Sumber: Associated Press