Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Edarkan Uang Baru Senilai 3 Miliar

Kepulauan Meranti2680 Dilihat

MERANTI, SINKAP.infoTim ekspedisi berdaulat membawa uang senilai Rp 3 miliar saat mengunjungi Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut bertugas menyalurkan dan menyediakan uang kepada masyarakat di wilayah pulau-pulau terluar, terdepan dan terpencil.

Kapal yang digunakan armada KRI Tuna 876 TNI Angkatan Laut secara resmi pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat dimulai di Dermaga A Pelabuhan Pelindo Dumai, Kamis (27/6/2024) dengan rute pelayaran ke Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, Pulau Padang, Pulau Tebing tinggi dan Pulau Rangsang.

Komandan KRI Tuna 876 Letkol Marinir (P) Muhammad Arif, S.T, M.T, M.Tr. Opsra didampingi Danposal Selatpanjang (E) Saidul Aripin mengumumkan operasi ekspedisi Rupiah Berdaulat dilaksanakan pada 27 Juni hingga 3 Juli 2024.

“Kegiatan dimulai dari Dumai hingga Rupat, kemudian dilanjutkan ke Bengkalis, Pulau Padang, Pulau Rangsang, dan terakhir Pulau Tebing Tinggi,” kata Muhammad Arif, Minggu (30/06/2024) sore saat kapal tiba di Pelabuhan 1 Pelindo Tanjung Harapan, Selatpanjang.

Disisi lain, Efendi Ketua Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Provinsi Riau, menyampaikan bahwa Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat menjadi agenda setiap tahunnya, dan kali tujuang untuk lima daerah perbatasan 3T sebagai pulau terdepan, terluar, dan terpencil di Provinsi Riau.

“Ini program yang kami jalankan setiap tahunnya. Penukaran mata uang akan dimulai besok pagi hingga sore di Tebing tinggi,” ujarnya.

Effendi mengungkapkan, pihaknya memiliki tiga program pertukaran uang kepada masyarakat. Penyaluran uang yang layak edar dengan kondisi uang baru, dan mengumpulkan uang yang tidak layak edar lagi.

“Dan mewujudkan pendidikan, kecintaan, kebanggaan dan pengertian terhadap program sosial Rupiah Bank Indonesia, khususnya dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mendukung rumah serta tempat ibadah,” ujarnya.

Effendi menjelaskan, pihaknya terus mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 yang mengamanatkan penggunaan Rupiah untuk bertransaksi di Indonesia.

“Keberadaan undang-undang ini harus kita sosialisasikan kepada masyarakat karena ada sanksi pidananya. Sekarang kita sosialisasikan lagi,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Camat Tebingtingi Husni Mubarak menyambut baik kegiatan yang dilakukan BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut.

“Pemerintah kecamata Tebing Tinggi mendukung kegiatan yang dilakukan BI bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Tentunya dapat diterapkan kepada masyarakat dalam menjalankan usahanya,” harapnya.

Husni Mubarak juga berharap mayoritas warga di kabupaten termuda di Riau, khususnya Tebingtinggi, bisa mencari nafkah di negara tetangga, Malaysia, namun tetap berbelanja dengan Rupiah.

“Masyarakat kami memang banyak yang bekerja di Malaysia, namun kami berharap meskipun bekerja di Malaysia, mereka akan membawa banyak uang ke Tebing Tinggi dan pembeliannya dilakukan dalam mata uang Rupiah,” ujarnya .

Komentar