LAMR Meranti Luruskan Statment Ormas Bahas tentang Rehab Balai Adat

MERANTI, Sinkap.infoLembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Kepulauan Meranti melaksanakan konfrensi pers menanggapi salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) yang memberikan statment terkait Pembangunan dan Rehab Rumah Adat LAM di setiap kecamatan, Senin (22/3) bertempat di Balai Adat LAMR Selatpanjang.

Menurut Ketua LAMR Meranti Datuk Seri Muzamil Baharudin mengatakan, silahkan saja Ormas mendukung niat, rencana, dan program Bupati Kepulauan Meranti namun satu sisi jangan mendeskriditkan lembaga lainnya.

“Karena membawa nama LAMR Meranti terkait balai Adat, maka perlu diluruskan memberikan hak jawab agar tidak terjadi persinggungan,” kata Datuk Seri Muzamil.

Dikatakan Datuk Muzamil, Persoalan tidak membangun atau membnahi balai adat di beberapa kecamatan karena kondisi kantor camat saja belum ada disetiap kecamatan dan terpenuhi pada tahun 2020. Tentunya perlu skala prioritas mengutamakan pembangunan dalam Pelayanan masyarakat.

Ketua LAMR Meranti menambahkan, setelah terpenuhi kantor pelayanan, baru kita memasukkan anggaran rehabilitasi balai adat dan disahkan pada November 2020 untuk APBD tahun 2021.

“LAMR Meranti ini saja hasil Peninggalan kabupaten induk Bengkalis dan kita tidak mendahulukan agar dibangun baru, kita tidak egois,” jelas Muzamil.

Untuk usulan, lanjut Datuk Muzamil, rehab balai adat tetap kita ajukan penganggaran pada tahun tahun sebelumnya namun karena keterbatasan anggaran baru tahun ini di akhir November disahkan senilai lebih kurang 100 Jt. Dan saya rasa sudah cukup untuk rehab balai adat disetiap kecamatan,” beber Muzamil.

Pada kesempatan yang sama hadir ketua Laskar Melayu Muda Riau (LM2R) Jefrizal menyampaikan masukan untuk dibentuk adanya Jaringan Komunikasi (Jarkom) untuk menaungi Organisasi masyarakat yang hadir dan terbentuk di kabupaten Kepulauan Meranti.

“Dengan adanya Jaringan Komunikasi dibawah naungan LAMR sehingga bisa mengakomodir aktifitas organisasi kebudayan dan kemasyarakatan sosial. Sehingga organisasi ini paham kapasitas dan fungsinya masing masing,” tutur Jefrizal.

Sementara, Datuk Agus suliadi mengatakan LAMR adalah Lembaga Adat tertinggi dan menyambut baik dan berbangga dengan adanya Organisasi Masyarakat khusus kemelayuan yang hadir di Meranti.

“LAMR Meranti sebagai lembaga tertinggi yang harus sama sama kita jaga dan sebagai LAMR dituntut untuk memberikan Kearifan dan Kebijaksanaan dalam menghadapi setiap persoalan. LAMR Meranti tidak pernah menganggu dan mendeskreditkan Ormas Kebudayaan dan Kesukuan melainkan dituntut untuk memberikan tunjuk ajar yang baik secara Arif,” kata Datuk Agus Suliadi.