Krisis Lingkungan Hidup, Dr. Elviriadi Berikan Enam Langkah Jurus Pemulihan

Ilmu Alam172 Dilihat

PEKANBARU, Sinkap.info – Krisis lingkungan hidup dan gundul hutan yang terjadi ditanah air telah nyata dihadapi pada masa kini. Sering terdengar bencana alam seperti Kebakaran Lahan, Banjir, longsor termasuk merebaknya virus Corona karena kegoncangan alam akibat ulah manusia.

Menyikapi krisis ekologis serupa itu, pakar lingkungan DR. Elviriadi dihubungi melalui aplikasi Whatsapps menyarankan 6 jurus untuk pemulihan lingkungan.

“Ya, walau sudah krisis serius, saya fikir masih ada ikhtiar yang dapat dilakukan,” bebernya kepada Sinkap.info, Kamis (27/3).

Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu mengurai, setidaknya ada 6 (enam) langkah/jurus mendesak. Pertama, pemerintah harus meningkatkan air permukaan (sungai, danau, tasik) dan kualitas air tanah.

MENARIK DIBACA:  Al-Qur’an dan Sains Menjawab Kekeliruan Manusia: “Bulan Bercahaya dengan Sendirinya”

“Nah, disinilah perlunya penyelamatan gambut dan pengecekan sungai yang tertimbun akibat perkebunan sawit khususnya di Riau, “bebernya.

Kedua, rubahlah mindset yang melihat tumbuh tumbuhan, binatang, zat dan benda di alam sebagai sesuatu yang tidak bernilai guna. Sehingga sumberdaya alam dimusnahkan tanpa negara merasa dirugikan.

Ketiga, pengelolaan limbah industri berbasis lingkungan dan hutan masih belum dilaksanakan sesuai standard.

Keempat, Belum tersedianya peta wilayah rentan bencana alam.

MENARIK DIBACA:  Hujan Turun Saat Imlek? Berikut Penjelasan Ilmiah dari Lapan

Kelima, maraknya ketidakadilan agraria karena ketimpangan penguasaan lahan belum diikuti dengan komitmen pro rakyat.

Keenam, kuatnya arus neo-liberalisme yang mengancam masa depan ekosistem.

Keenam hal diatas, kata Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu, menjadi problem yang nampaknya masih terus dibiarkan.

“Ya, saya lihat masih panjang jalannya, tapi kita harus terus berjuang, entah kita menikmati alam pulih ini atau untuk anak cucu nanti,” pungkas tokoh muda Meranti yang istiqamah gundul kepala demi hutan.**

SINKAP.info | Editor :MKh

Komentar