KNOWLEDGE, Sinkap.info – Masyarakat dahulu percaya bahwa bulan memancarkan cahayanya sendiri. Akan tetapi, ilmu pengetahuan belakangan ini memberitahukan manusia bahwa cahaya bulan berasal dari pantulan sinar matahari. Dalam buku ‘Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dan kawan-kawan menjelaskan bahwa kitab suci Alquran yang diturunkan sekira 1.400 tahun lalu telah menyebutkan terkait matahari dan bulan yang bercahaya.
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya,” terang di Surah Al Furqan Ayat 61.
Dalam Alquran, kata bahasa Arab untuk menyebut matahari adalah Syams. Disebut juga sebagai Siraaj yang berarti ‘obor’ atau sebagai wahhaaj yang berarti lampu menyala atau sebagai diya yang berarti bersinar kemuliaan. Ketiga deskripsi ini tepat untuk menyebut matahari, karena menghasilkan panas dan cahaya yang hebat oleh pembakaran di dalamnya. Sementara kata dalam bahasa Arab untuk menyebut bulan adalah Qamar, dan dijelaskan dalam Alquran sebagai Muneer, yaitu tubuh yang memberikan cahaya (nur).
Dari sini terlihat bahwa penjelasan Alquran sempurna dan sesuai dengan sifat sebenarnya dari bulan, yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, melainkan hanya mendapat pantulan sinar dari matahari. Dalam Alquran tidak ada sama sekali yang menyebutkan bulan sebagai siraaj, wahhaaj, atau diya. Begitupun dengan matahari, tidak pernah Alquran menyebutnya sebagai nur atau muneer.
Dengan demikian, berarti Alquran mengakui perbedaan sifat antara sinar matahari dan cahaya bulan. Salah satu ayat Alquran juga menjelaskan tentang sifat sinar matahari dan cahaya bulan.
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui,” isi Surah Yunus Ayat 5. (admin)
Wallahu a’lam bishawab
Komentar