MERANTI, Sinkap.info – Angka kemiskinan di Meranti jauh menurun dari saat terbentuknya Kabupaten yang berada diangka 43 persen lebih menjadi 27 persen saat ini atau sebanyak 43 ribu jiwa. Ditengah angka kemiskinan yang cukup tinggi itu ternyata kinerja ekonomi Meranti cukup baik mencapai 3.9 Persen, angka ini jauh diatas rata-rata Provinsi Riau yang hanya berkisar diangka 2.3 Persen.
“Artinya pertumbuhan ekonomi di Meranti lebih baik dari Kabupaten Kota lainnya di Riau,” ujar Bupati.
Demikian disampaikan Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, saat membuka sekaligus mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Inventarisasi Potensi Ekonomi dan Strategi Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Meranti bertempat di Ballroom Hotel Grand Meranti, Selatpanjang, Senin (27/1).
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, sangat menyambut baik kegiatan FGD dalam upaya mencari solusi yang tepat dalam pengentasan masalah kemiskinan, dengan mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Focus Group Discuisson (FGD) bertujuan untuk menyusun formulasi perencanaan yang tepat dalam menggesa pembangunan daerah, Bupati menyampaikan komitmen Pemkab. Meranti dalam memberikan kemudahan perizinan bagi pengusaha dan investor yang ingin berinvetasi di Kota Sagu.
Hal ini ditegaskan Bupati sesuai dengan komitmen dari Pemkab. Meranti yang selalu memberikan kemudahan kepada pengusaha dan investor yang ingin berinvestasi di Meranti.
“Kepada para pejabat saya minta untuk memberikan kemudahan kepada pengusaha sehingga mereka tidak merasa berat untuk membuka usaha di Meranti. Jangan ada lagi kata jika bisa dipermudah kenapa dipersulit,” tegas Bupati.
Bupati mengibaratkan pengusaha atau investor seperti memelihara ayam bertelor emas yang jika dirawat dan diperhatikan dengan baik akan menghasilkan banyak telor yang manfaatnya akan dirasakan oleh pemeliharanya yakni pemerintah sendiri.
Dan yang tak kalah penting dikatakan Irwan adalah Pemkab. Meranti komit menjamin semua industri kerakyatan berjalan dengan lancar dan tidak membiarkan prilaku birokrasi pola lama yang berbelit-belit sehingga menghambat jalannya investasi disuatu daerah.
“Kita selalu mendorong agar anggaran yang ada segera digunakan agar dapat beredar dipasaran, kita juga tidak membiarkan prilaku birokrasi yang dapat menghambat berkembangnya investasi,” jelas Bupati.
Terkait Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dimana ia telah mengintruksikan untuk melakukan pelayanan prima dengan memanfaatkan teknologi internet. Sehingga para pengusaha yang ingin mengurus izin tidak perlu lagi datang kekantor tapi cukup dengan membuka situs Pemda di internet semua administrasi perizinan selesai.
“Jadi bagi pengusaha tidak perlu lagi datang kekantor untuk mengurus perizinan cukup akses lewat internet saja, tahun ini saya harapkan tidak ada lagi yang dipersulit, kita ingin kemiskinan di Meranti dapat turun signifikan dan pelayanan publik yang semakin baik,” pungkas Bupati Irwan.
Sekedar informasi dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab. Meranti dalam hal ini Bupati Meranti Drs. H. Irawan M.Si dan Presiden Institut Otonomi Daerah Prof. DR. Djohermansyah Johan terkait dukungan perumusan kebijakan pembangunan. (*)
Sinkap.info | Penulis: THz
Komentar