Banjir Sepekan Rendam Teluk Buntal, Kanal PT NSP Dikeluhkan Warga

TEBING TINGGI TIMUR, SINKAP.info – Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, mengalami banjir akibat meluapnya kanal milik PT National Sago Prima (NSP). Banjir tersebut telah berlangsung selama sekitar satu pekan dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Ketua Pemuda Teluk Buntal, Indra, menyampaikan bahwa banjir telah menyebabkan kerugian material dan mengganggu aktivitas masyarakat. Sejumlah rumah warga dan akses jalan terendam air, sehingga aktivitas sehari-hari warga lumpuh.

“Kami sangat dirugikan atas kejadian ini. Rumah kami tenggelam, jalan terendam, aktivitas terganggu, bahkan banyak tanaman masyarakat yang rusak akibat banjir,” ujar Indra, Jumat (19/12/2025).

Menurut Indra, banjir diduga terjadi karena tidak adanya saluran pembuangan akhir pada kanal tersebut. Dengan intensitas curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir, air kanal meluap dan menggenangi permukiman warga.

MENARIK DIBACA:  Wakil Bupati Muzamil Lepas Peserta Karhutla Fun Run 5K di Kepulauan Meranti

Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi tersebut membuat masyarakat kesulitan beraktivitas, termasuk dalam mengurus keperluan ke tingkat kecamatan maupun kabupaten. Terputusnya akses jalan dinilai turut berdampak pada jalannya roda pemerintahan desa.

“Saat ini kami tidak bisa ke mana-mana karena akses jalan terputus. Urusan ke kecamatan dan kabupaten menjadi terganggu. Ini bukan hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga pada jalannya pemerintahan desa,” katanya.

Hingga saat ini, lanjut Indra, belum ada bantuan dari pihak perusahaan kepada warga yang terdampak banjir. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, bahkan sebagian warga terpaksa mengungsi akibat rumahnya terendam air. Ia juga menyebutkan bahwa kanal tersebut seharusnya sudah selesai dibersihkan pada Desember ini, namun belum terlihat adanya progres.

MENARIK DIBACA:  Pemkab Meranti Laksanakan Salat Idul Fitri di Dua Tempat

Dalam kesempatan tersebut, Indra menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pihak perusahaan, di antaranya bantuan sembako untuk 150 kepala keluarga terdampak, bantuan papan kayu sebanyak lima ton untuk perbaikan jalan, pembangunan kanal pembuangan air, serta penggantian bibit tanaman warga seperti kelapa, karet, pinang, dan tanaman hidup lainnya.

Ia menegaskan, apabila tuntutan tersebut tidak diindahkan, pihaknya akan menempuh langkah hukum sesuai peraturan yang berlaku. Warga juga berencana melaporkan persoalan ini kepada aparat penegak hukum karena menilai perusahaan tidak melaksanakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan baik.

Penyampaian tuntutan tersebut turut dihadiri Camat Tebing Tinggi Timur, Kepala Desa Teluk Buntal, serta sekitar 80 orang masyarakat setempat.