ASN Digerebek Warga Berduaan di Pustu, Anggota DPRD Turun Tangan

Tebing tinggi1443 Dilihat

TEBINGTINGGI, SINKAP.info – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial BLS digerebek warga Link.03, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, saat sedang berduaan dengan seorang wanita yang bukan istrinya di Puskesmas Pembantu (Pustu). Kejadian tersebut membuat heboh warga setempat, dan dalam prosesnya, ASN tersebut mendapatkan pembelaan dari oknum anggota DPRD Kota Tebingtinggi, Christop Munthe.

Tengku Riswan, Kepala Lingkungan 03, Kelurahan Bandar Utama, saat dikonfirmasi pada Selasa (25/2), menjelaskan bahwa penggerebekan ini berawal dari keluhan warga yang resah karena ASN tersebut sering kali membawa perempuan ke Pustu hingga larut malam. Warga merasa khawatir dengan perilaku tersebut, yang dianggap menyalahgunakan fasilitas kesehatan.

Menerima pengaduan tersebut, Kepling 03 bersama Kepling 04 bersama warga lainnya mendatangi Pustu untuk memastikan kebenaran informasi. Setibanya di lokasi, mereka mendapati pintu pagar Pustu sudah digembok, sehingga akses masuk sedikit terhalang. Warga yang tidak ingin kehilangan kesempatan melompati pagar dan langsung memasuki Pustu. Mereka memergoki ASN tersebut sedang berduaan dengan wanita berinisial HS, yang bukan istrinya.

HS, wanita yang ditemukan bersama ASN BLS, mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Pustu dan sebelumnya berkomunikasi dengan BLS.

“Saya bersama warga ingin melaporkan BLS ke pihak berwajib, namun tak lama setelah itu, oknum anggota DPRD datang dan meminta kami untuk memaafkan perbuatan ASN tersebut,” kata Riswan.

Riswan menambahkan bahwa warga kemudian meminta ASN tersebut untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang. Selain itu, Anggota DPRD Christop Munthe juga turut menandatangani surat pernyataan sebagai saksi.

“ASN BLS sudah menempati fasilitas Pustu ini sejak setahun yang lalu, dan hal ini sudah menjadi perhatian warga karena fungsi layanan kesehatan di Kelurahan Bandar Utama tidak berjalan dengan baik. Kabarnya, ASN ini mendapat izin dari atasannya untuk menggunakan fasilitas kesehatan tersebut,” ungkap Riswan.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran mengenai penggunaan fasilitas kesehatan yang tidak sesuai dengan tujuannya. Meskipun sudah ada penyelesaian sementara, warga berharap agar peristiwa serupa tidak terulang dan fasilitas publik dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.