SELATPANJANG, SINKAP.info – Desa Tanjung, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti, menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Lomba Pacu Sampan ke-5 dan Kemah Budaya ke-4 di kawasan wisata Telaga Air Merah. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan BUMDes Tanjung Mandiri, yang menggambarkan sinergi masyarakat dalam memajukan pariwisata berbasis komunitas.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, secara resmi membuka acara tersebut, didampingi oleh sejumlah tokoh penting seperti anggota DPRD Noli Sugiharto, Wakapolres Kompol Maitertika, Area Manager PT Imbang Tata Alam (ITA) Bonar Ari Nindito, serta berbagai pejabat pemerintah dan swasta lainnya. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya acara ini dalam memperkuat daya tarik pariwisata lokal.
Atraksi Budaya dan Edukasi
Acara ini tidak hanya menghadirkan Lomba Pacu Sampan yang diikuti oleh peserta dari berbagai kategori, mulai dari tingkat SMP hingga dewasa, tetapi juga berbagai lomba dan program edukasi lainnya. Di antaranya adalah lomba mencucuk atap daun rumbia, pelatihan membatik ecoprint, lomba mewarnai, serta program penanaman pohon. Kegiatan ini menjadi ajang untuk melestarikan budaya lokal dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda.
Dalam sesi berbagi wawasan, Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Riau, Dodi Rasyid Amin, bersama Rizki Hidayat, tokoh ekowisata Kampar, memberikan inspirasi bagi Pokdarwis untuk mengembangkan potensi pariwisata yang berkelanjutan di daerah tersebut.
Manfaat Ekonomi Bagi Desa
Telaga Air Merah yang dikelola oleh BUMDes Tanjung Mandiri memberikan kontribusi signifikan bagi Pendapatan Asli Desa (PAD). Kepala Desa Tanjung, Muhammad Anas, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, BUMDes berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 129,8 juta, dengan Rp 56 juta di antaranya berasal dari pengelolaan Telaga Air Merah. Pendapatan ini mendukung berbagai program sosial dan pembangunan desa.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat. Kami berharap lahan Telaga Air Merah bisa dikelola sepenuhnya oleh desa, sehingga pengembangannya lebih optimal,” ujar Anas.
Dukungan PT ITA dan Inovasi Ecoprint
PT Imbang Tata Alam (ITA), sebagai sponsor utama, turut berperan dalam pengembangan pariwisata desa. Selain mendukung kegiatan tahunan ini, perusahaan juga mengadakan pelatihan ecoprint bagi anggota PKK Desa Tanjung. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan souvenir khas berbasis bahan alami yang ramah lingkungan, serta mendukung kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
“Kami berkomitmen untuk membantu masyarakat menciptakan ekonomi berkelanjutan melalui pariwisata berbasis komunitas,” kata Field Sr. CSR Officer PT ITA, Arip Hidayatuloh.
Pelestarian Budaya Lokal
Plt Bupati H. Asmar menegaskan bahwa Lomba Pacu Sampan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai media untuk melestarikan budaya Melayu.
“Event ini memperkuat silaturahmi, melestarikan warisan budaya, dan mendorong generasi muda untuk lebih mencintai tradisi leluhur mereka,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat, Desa Tanjung terus bertransformasi menjadi destinasi wisata unggulan yang mengedepankan kearifan lokal, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi komunitas. Telaga Air Merah kini menjadi simbol keberhasilan sinergi antara budaya, pariwisata, dan ekonomi di Kepulauan Meranti.