Warga Desa Tanjung Kasau Terancam Longsor, Pemerintah Diminta Tanggap

SUMATERA UTARA235 Dilihat

BATU BARA, SINKAP.info – Kondisi empat rumah warga di Dusun V, Desa Tanjung Kasau, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, semakin mencemaskan akibat longsor yang kian parah. Bagian dapur rumah milik Rumintang Situmorang bahkan sudah ambruk ke jurang sungai Bahapal pada Kamis (31/10) sekitar pukul 20:00 WIB. Kejadian ini membuat penghuni rumah ketakutan dan tidak nyaman, tetapi tidak punya pilihan lain karena tidak ada tempat untuk pindah.

“Keadaan di belakang rumah kami semakin mengerikan. Dapur rumah saya sudah longsor ke jurang sungai. Udah gak nyaman lagi tinggal di sini, mau pindah tapi kemana? Ini satu-satunya rumah yang saya punya,” ungkap Rumintang Situmorang sambil menangis saat diwawancarai, Jumat (1/11) pukul 17:00 WIB.

Rumintang bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan situasi ini. Warga lain, Siti Purba, juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, dapur rumahnya terancam longsor karena tepi jurang hanya tinggal sekitar satu meter. Bahkan, pada Jumat sore, jurang di belakang rumahnya kembali longsor, menambah kecemasannya.

MENARIK DIBACA:  Bupati M Adil Minta SKK Migas-KKKS Wilayah Sumbagut Berkontribusi untuk Kesejahteraan Masyarakat

“Jurang di belakang rumah saya tadi pukul 15:00 WIB longsor lagi. Tinggal satu meter lagi, dan dapur saya bakal jatuh ke jurang,” ujar Siti sambil menangis.

Tidak hanya mereka, Mina br Siregar juga menangis histeris melihat kondisi di belakang rumahnya. Tanah yang menopang rumahnya nyaris habis, dan longsor bisa sewaktu-waktu menghancurkan tempat tinggalnya.

Para warga kini hanya bisa berharap pada pemerintah untuk segera bertindak sebelum bencana ini memakan korban jiwa. Mereka meminta agar Pemerintah Desa Tanjung Kasau serta Pemerintah Kabupaten Batu Bara segera turun tangan membantu mengatasi masalah longsor yang semakin mengancam.

Dalam pantauan awak media di lokasi, terlihat upaya pencegahan longsor yang dilakukan dengan memasang trucuk bambu oleh pemerintah desa setempat, tetapi sayangnya, bambu-bambu tersebut sudah hanyut terbawa arus sungai.

MENARIK DIBACA:  USU dan Kanwil DJP Sumut I Tandatangani MoU Kerjasama Pengembangan Tax Center

Yang lebih menyedihkan, tambang pasir yang diduga beroperasi tanpa izin tetap berjalan tidak jauh dari rumah-rumah yang terancam. Aktivitas tambang ini, menurut warga, turut mempercepat erosi tanah di sekitar Sungai Bahapal, yang akhirnya memperparah kondisi jurang di belakang rumah mereka.

Warga berharap agar pemerintah segera bertindak dengan langkah yang lebih konkret dan efektif. Mereka meminta agar aktivitas tambang pasir yang diduga tidak berizin tersebut diawasi dan dihentikan demi menjaga keselamatan warga yang sudah di ambang bencana.

Masalah ini mendesak untuk diatasi segera. Warga tak ingin kehilangan tempat tinggal mereka, satu-satunya rumah yang mereka punya, dan lebih dari itu, mereka ingin hidup dengan rasa aman di kampung sendiri.

SINKAP.info | Laporan: Faisal