Notaris Henry Sinaga Kembali Serukan Perbaikan Jalan Rusak kepada Presiden RI

Pematangsiantar539 Dilihat

Pematangsiantar, SINKAP.info – Notaris ternama di Kota Pematangsiantar, Henry Sinaga, S.H., Sp.N., M.Kn., kembali mengirimkan surat resmi kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk kedua kalinya. Surat tersebut berisi permohonan agar Presiden memberikan perhatian serius terhadap kerusakan jalan di sejumlah ruas jalan utama di Kota Pematangsiantar, yang hingga kini belum mendapatkan perbaikan.

Dalam keterangannya, Henry Sinaga menjelaskan bahwa surat ini merupakan bentuk kepeduliannya sebagai anggota masyarakat yang memiliki hak untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Ia merujuk pada pasal 26 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang memberi ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan, pendapat, serta pemantauan terhadap kondisi infrastruktur jalan.

“Surat ini adalah surat kedua yang saya kirimkan kepada Presiden. Sebelumnya, saya juga sudah mengajukan surat pada 4 Desember 2023, namun hingga saat ini belum ada tanggapan terkait perbaikan jalan-jalan rusak di Kota Pematangsiantar,” ungkap Henry Sinaga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).

Ia menyebutkan beberapa jalan yang mengalami kerusakan parah, antara lain Jalan Letjen Suprapto, Jalan Kartini Bawah, Jalan Stasiun Kereta Api, Jalan Surabaya, Jalan Melati, Jalan Kelapa Dua, Jalan Komando Perumahan Setia Negara Rindam, serta Jalan Bandung. Kondisi jalan-jalan ini, menurutnya, sangat memprihatinkan dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Henry Sinaga menekankan bahwa kerusakan jalan tersebut diduga dapat memicu berbagai kecelakaan lalu lintas, mulai dari kerusakan kendaraan hingga korban luka bahkan meninggal dunia. Sesuai dengan Pasal 273 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, setiap kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian perbaikan infrastruktur jalan dapat berujung pada sanksi pidana penjara atau denda.

“Kerusakan jalan ini berisiko tinggi terhadap keselamatan pengendara. Banyak pengendara yang mengalami kerugian karena kondisi jalan yang buruk, baik kerusakan kendaraan maupun kecelakaan yang menyebabkan luka-luka. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tegas Henry.

Menurutnya, sebagai seorang notaris yang memiliki tanggung jawab profesional terhadap masyarakat, ia merasa berkewajiban untuk menyuarakan masalah ini kepada pihak berwenang, termasuk Presiden. Ia berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak tersebut demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Pematangsiantar.

Dalam suratnya, Henry berharap agar Presiden Joko Widodo dan instansi terkait di pemerintah pusat segera menindaklanjuti permohonan perbaikan jalan ini. “Kami mohon dengan sangat agar pemerintah pusat, melalui Presiden, memberikan perhatian khusus untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak di Pematangsiantar ini,” ujar Henry.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi jalan yang rusak bukan hanya berdampak pada keselamatan lalu lintas, tetapi juga pada kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat. Jalan yang rusak dapat menghambat distribusi barang dan mobilitas penduduk, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota yang memiliki potensi ekonomi besar di Sumatera Utara. Perbaikan infrastruktur, terutama jalan, sangat penting untuk menjaga kelancaran aktivitas ekonomi di kota ini. Oleh karena itu, perbaikan jalan ini sangat mendesak untuk dilakukan,” imbuh Henry.

Henry Sinaga tidak hanya berbicara atas nama dirinya sendiri, tetapi juga atas nama masyarakat Pematangsiantar yang merasakan langsung dampak dari buruknya infrastruktur jalan. Sejumlah warga telah mengeluhkan kerusakan jalan ini selama bertahun-tahun, namun perbaikan yang diharapkan tak kunjung datang.

Warga berharap surat kedua yang dikirim oleh Henry Sinaga ini dapat menjadi langkah nyata agar pemerintah pusat memperhatikan dan memperbaiki kondisi jalan di kota mereka. Mereka berharap agar perhatian dari Presiden Jokowi dapat segera turun, sehingga perbaikan jalan yang diharapkan bisa terlaksana dalam waktu dekat.

“Ini bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tetapi juga soal keselamatan kita semua. Setiap hari kita melintasi jalan-jalan ini dengan risiko kecelakaan yang tinggi. Kami berharap pemerintah mendengar keluhan kami dan segera bertindak,” ujar salah satu warga Pematangsiantar yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dengan surat ini, Henry Sinaga berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah-langkah konkret demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat Pematangsiantar, serta menghindari potensi kecelakaan yang lebih parah akibat kondisi jalan yang rusak.

SINKAP.info | Laporan: Faisal