PEKANBARU, SINKAP.info – Gejolak Pendemi Covid 19 makin terasa ditengah masyarakat. Upaya social distancing, pembagian sembako dan managemen teknis penanganan dampak Covid 19 mulai dipertanyakan banyak pihak.
Namun demikian, bagi tokoh masyarakat Riau Dr. Elviriadi musibah Covid 19 mempunyai hikmah tersendiri.
Dihubungi kru Sinkap.info melalui aplikasi Whatapps massenger, pria asal Kabupaten Meranti itu menyatakan pendemi Covid 19 membawa hikmah besar bagi Presiden Jokowi.
“Ya, saya lihat ini ada hikmahnya. Momentum emas bagi Jokowi untuk memainkan pembaharuan politik nasional secara mendasar,” ungkapnya memulai.
Ketua Depertemen PI KAHMI Nasional itu merinci setidaknya ada 3 pembaharuan politik yang harus cepat dimainkan Jokowi.
Pertama, Jokowi dapat memanfaatkan Covid 19 agar keluar dari belitan kaum pragmatis yang menjauhkannya dari rakyat.
“Contoh nyata, pembahasan RUU Omnibus Law batal lantaran diteriaki rame rame, nah Pak Jokowi kan bisa berselancar di suara publik untuk mematahkan belenggu politik,” beber mantan aktivis mahasiswa itu.
Kedua, simpang siur data Covid 19 ini bisa dimanfaatkan Jokowi merombak total kemacetan birokrasi.
“Mainkanlah narasi reformasi birokrasi secara paradigmatis. Doktrin ulang para Menteri dan inner cycle kekuassan. Dah lama rakyat menunggu statement paradigmatis dari beliau,” katanya.
Ketiga, saya kira ini kereta api terakhir bagi Presiden Jokowi untuk menyegarkan ketata negaraan dan capacity building indonesia.
“Jokowi telah kehilangan momen ketika Kongres PDIP di Bali dengan tidak maju sebagai calon Ketum, beliau juga tidak membuat partai baru untuk menancapkan politik proletar idealistiknya,” terang Elv.
“Nah, momen Covid 19 jadikan celah sejarah diri. Tanpa itu, carut marut Covid 19 menyisakan luka mendalam rakyat jelata,” pungkas dosen yang istiqamah gundul kepala demi nasib hutan.**
SINKAP.info | Editor : MKh
Komentar