Gempa Bumi Guncang Sejumlah Wilayah Indonesia, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Peristiwa1379 Dilihat

SOROTAN, SINKAP.infoGempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Selasa malam (28/1/2025) pukul 21.53 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km. Guncangan dirasakan di beberapa wilayah sekitar, seperti Palu dan Poso. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban jiwa.

Pada Rabu pagi (29/1/2025) pukul 06.27 WIB, gempa susulan berkekuatan magnitudo 3,2 terjadi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. BMKG mencatat pusat gempa berada di darat, sekitar 4,9 km tenggara Kolaka Timur, dengan kedalaman 8 km. Guncangan dilaporkan terasa lemah di sekitar lokasi.

MENARIK DIBACA:  Diduga Gangguan Jiwa, Warga Meranti Mengamuk di Mapolres Berujung Maut

Di hari yang sama, wilayah Bogor, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan magnitudo 3,1 pada pukul 05.03 WIB. BMKG menyebutkan gempa ini berpusat di darat dengan kedalaman 5 km. Sejauh ini, tidak ada laporan kerusakan dari gempa tersebut.

Sebelumnya, pada Senin (27/1/2025), gempa berkekuatan magnitudo 4,3 terjadi di timur laut Keerom, Papua. Pada hari yang sama, gempa magnitudo 5,2 juga mengguncang Maluku Barat Daya. BMKG memastikan bahwa kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Indonesia, yang terletak di kawasan cincin api Pasifik, memang kerap dilanda gempa bumi akibat aktivitas tektonik. Dengan frekuensi yang tinggi, BMKG terus memperkuat sistem deteksi dini untuk memastikan keselamatan masyarakat. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, terutama di wilayah yang terdampak signifikan.

MENARIK DIBACA:  Surat Perintah 13 Maret Koreksi dari Supersemar Hilang tak Berjejak

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada. Hindari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Masyarakat disarankan untuk selalu memantau informasi resmi melalui kanal komunikasi BMKG, baik melalui aplikasi, situs web, maupun media sosial resmi mereka.