SWISS, SINKAP.info — Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (SAR), Paul Chan, menutup partisipasinya dalam Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada 23 Januari 2025. Selama pertemuan tersebut, Chan terlibat dalam sejumlah diskusi tematik, panel, dan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin politik, bisnis, dan keuangan global.
Dalam diskusi panel bertajuk “Stemming Financial Fragmentation”, Chan menyoroti ketahanan sistem keuangan Hong Kong meski di tengah ketidakpastian geopolitik global. Ia menegaskan bahwa Hong Kong memiliki sistem keuangan yang kuat, lingkungan bisnis yang bebas dan terbuka, serta komitmen terhadap sistem nilai tukar yang terhubung (linked exchange rate system). Selain itu, Hong Kong terus mendorong inovasi keuangan, termasuk pengembangan aset digital dengan regulasi yang mendukung pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Chan juga menjadi pembicara dalam diskusi tematik yang digagas WEF terkait “Giving to Amplify Earth Action”. Ia menekankan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional yang menjadi super-connector dalam mempromosikan investasi pada proyek hijau dan transisi energi. Melalui layanan keuangan yang komprehensif, Hong Kong mendukung kerja sama antara sektor publik, swasta, dan filantropi.
Dalam upaya memperluas hubungan dagang dengan negara-negara Global South, Chan mengadakan diskusi bilateral dengan Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi, dan Ahmed Kouchouk, Menteri Keuangan Mesir. Ia mengundang keduanya untuk memimpin delegasi bisnis ke Hong Kong guna menjajaki peluang kerja sama yang saling menguntungkan.
Pertemuan juga dilakukan dengan CEO Franklin Templeton, Jenny Johnson, untuk membahas rencana ekspansi bisnis perusahaan tersebut di kawasan Asia. Selain itu, Chan bertemu perwakilan dari Coinbase, platform pertukaran mata uang kripto asal Amerika Serikat, untuk bertukar pandangan terkait tren global dan kebijakan regulasi aset digital.
Chan turut mengadakan pembicaraan dengan Swiss Re, penyedia asuransi global, untuk memaparkan inisiatif Hong Kong dalam memperkuat perannya sebagai pusat manajemen risiko internasional. Ia menjelaskan pengembangan produk inovatif seperti obligasi bencana (catastrophe bonds) dan upaya menarik lebih banyak perusahaan domestik dan internasional untuk mendirikan perusahaan asuransi captive di Hong Kong.
Pertemuan bilateral lainnya melibatkan Menteri Keuangan Qatar, Ali bin Ahmed Al-Kuwari, serta Daniela Stoffel, Sekretaris Negara untuk Keuangan Internasional, Departemen Keuangan Federal Swiss. Diskusi berfokus pada kondisi ekonomi dan keuangan global serta peluang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, jasa keuangan, dan infrastruktur.
Dalam diskusinya dengan Profesor Klaus Schwab, pendiri dan ketua eksekutif WEF, Chan menyampaikan kesiapan Hong Kong untuk memperkuat kerja sama dengan WEF dalam berbagai bidang, termasuk transisi hijau, pengembangan jasa keuangan, dan manajemen perkotaan. Ia menambahkan bahwa keikutsertaan Hong Kong dalam WEF memberikan kesempatan untuk menunjukkan keunggulan unik di bawah prinsip “satu negara, dua sistem”, memahami tren internasional, serta menyampaikan perspektif Hong Kong kepada komunitas global.
Keikutsertaan Hong Kong di WEF memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan internasional yang siap menghadapi tantangan global sekaligus memanfaatkan peluang kerja sama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.