Self-Care!

Opini162 Dilihat

By Frans Judea Samosir

Organisasi Kesehatan Dunia – World Health Organization (WHO) merumuskan definisi sehat sebagai “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Orang yang tampak tidak berpenyakit belum tentu pasti dikatakan sehat. Seseorang harus mewujudkan keadaan yang optimal dari segi fisik, mental, maupun sosialnya. Sehingga, sehat merupakan sebuah proses dan adaptasi individu terhadap diri dan lingkungannya.

Sama seperti kesehatan fisik, sehat secara mental merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan. Sehat mental adalah “keadaan diri yang optimal dimana seseorang menyadari kemampuan yang dia miliki, dapat beradaptasi dengan kondisi stres harian yg wajar, dapat bekerja dengan produktif, dan mampu berkontribusi ke masyarakatnya.” Kondisi di atas tentunya dapat diperoleh dengan usaha dan komitmen yang berkelanjutan. Terkadang, kita disibukkan dengan berbagai tugas dan aktivitas yang justru membuat kita lupa untuk merawat diri sendiri. Karena banyaknya urusan yang harus dilakukan dan prioritas yang didahulukan, banyak dari kita yang mengabaikan merawat diri sendiri atau self-care. Akibatnya, stres bersama dengan masalah kesehatan lainnya sering menyerang. Padahal, self-care adalah salah satu aspek penting dalam manajemen diri untuk menjaga kesehatan.

Self-Care dan Manfaatnya?

Self-care adalah kegiatan merawat diri secara fisik dan psikis yang dilakukan dengan niatan untuk mengurangi stres, memulihkan kesehatan, dan meningkatkan energi. Self-care yang tepat akan meningkatkan suasana hati yang positif, mengurangi kecemasan, dan menjaga kualitas hubungan yang baik dengan orang lain. Self-care bukanlah suatu hal yang bersifat egois. Self-care adalah salah satu pernyataan sikap bahwa kita mencintai diri dan tahu yang terbaik bagi kesejahteraan tubuh, jiwa dan relasi sosial kita sehingga kita dapat berkarya dan bermanfaat buat sekitar kita dengan lebih optimal. Self-care adalah kunci dalam keseimbangan hidup.

Merencanakan Self-Care

Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan jika kita ingin merencanakan aktivitas self-care supaya hasil yang kita peroleh benar-benar maksimal.
Pahami apa itu self-care. Self-care bukanlah kegiatan pelarian dari kenyataan hidup yang berat. Self-care bukanlah membohongi diri bahwa semua baik-baik saja. Pelajari manfaat dan bentuk kegiatan self-care yang sesuai dengan diri dan lakukan secara konsisten. Setiap orang adalah unik dan berbeda, jadi tidak bijak jika memaksakan sesuatu yang tidak sesuai dengan diri kita.
Self-care sebaiknya adalah sebuah kegiatan yang telah direncanakan dan bukan kegiatan spontanitas belaka. Kita harus komitmen dengan jadwal yang sudah kita tentukan.
Jika suatu kegiatan bukanlah sebuah bentuk self-care bagi kita, sebaiknya kita tidak buang energi untuk melakukan hal tersebut. Sadarilah pilihan yang kita buat, mengapa kita melakukan sesuatu, bagaimana perasaan kita dan dampak yang dihasilkan dari pilihan kita.

Bagaimana melakukan self-care?

Melakukan aktivitas self-care sangatlah mudah dan tidak perlu menghabiskan biaya yang mahal. Hal paling mendasar dalam self-care adalah menyadari bahwa kita sebagai manusia tidaklah sempurna karena memiliki kelebihan dan kekurangan yang membedakan kita dengan orang lain. Bahkan, perlu kita sadari bahwa kita pun tidak dapat membuat semua orang senang. Akan selalu ada orang-orang yang tidak menyukai atau berseberangan dengan prinsip kita, sifat kita, cara berpikir kita dan lain-lain. Berikut ini beberapa bentuk aktivitas self-care yang dapat kita praktekkan:

Self-care untuk tubuh (fisik):
Kita sering memaksa diri kita saat lelah untuk terus bekerja dan beraktivitas. Bahkan, waktu istirahat yang dibutuhkan tubuh juga terabaikan. Berikut aktivitas yang disarankan:
Menjaga pola makan, olahraga teratur, dan tidur berkualitas;
Ciptakan waktu rileks dan menyenangkan bagi diri (me time); dan
Jauhi konsumsi alkohol dan zat lain yang bersifat candu.
Menyegarkan tubuh dengan spa, pedicure, facial treatment dan sebagainya.

Self-care untuk mental dan emosional (psikis):
Setiap hari kita berhadapan dengan tantangan-tantangan hidup yang mempengaruhi pikiran (mental) dan perasaan (emosional). Tekanan kerja, tuntutan studi, tanggungjawab yang besar, bullying, dan stigma menjadi deretan hal yang membuat kita lelah pikiran. Oleh karena itu, sangat penting kita melakukan aktivitas yang dapat mengurangi beban tersebut.
Meditasi. Temukan tempat yang tenang dan berdiamlah sejenak. Olah nafas dan rasakan secara utuh keberadaan diri secara fisik, cek suasana hati dan berdamai dengannya. Meditasi yang teratur akan meningkatkan sistem imun tubuh dan ketenangan pikiran.
Belajar hal baru. Apa buku terakhir yang saya baca? Apa skill baru yang saya miliki? Mengapa saya bosan dengan aktivitas saya belakangan ini? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sebagai alarm untuk kita bahwa kita bisa jadi sedang tersendat dalam pengembangan diri.
Terbuka dan berani menyuarakan perasaan. Milikilah seorang teman atau sahabat yang dapat menjadi pendengar yang baik atau tempat bertukar pikiran tentang apa yang kita alami. Di saat yang bersamaan, penting bagi kita untuk mampu mendeteksi perasaan yang kita alami dan menyuarakannya dengan cara yang sehat tanpa takut dihakimi.

Self-care untuk spiritual:
Spiritual adalah bagian diri kita yang berisi pemahaman yang jelas tentang keberadaan manusia secara batiniah dan bermakna. Memiliki tujuan hidup yang jelas mendorong seseorang untuk menjalani hidupnya dengan terarah. Berikut aktivitas yang disarankan:
Jika kita meyakini sesuatu sebagai pegangan hidup, lakukanlah aktivitas yang menguatkan hal tersebut secara teratur. Misalnya, berdoa dan berpuasa.
Cari bantuan ketika kamu membutuhkannya. Membuang rasa gengsi dan malu untuk ditolong oleh orang lain.
Berani mengatakan tidak. Banyak hal yang kita lakukan karena terpaksa dan tidak ingin mengecewakan orang lain. Mulailah untuk tega dan tegas kepada diri dan orang lain dalam merespon dan memutuskan sesuatu.
Mempraktekkan Gratitude (mengucap syukur). Kita terpapar akan keluhan dan energi negatif dari lingkungan kita baik teman dan keluarga hampir setiap hari. Hal ini tanpa kita sadari dapat menguras energi baik kita. Saatnya untuk mengubah perspektif dan temukan hal yang dapat disyukuri dalam segala hal. Dengan menjadikan gratitude sebagai kebiasaan maka hidup kita akan lebih damai, tekanan darah normal, jauh dari perasaan kesepian, penuh optimisme, penuh belas kasih, suka memberi, tidur nyenyak, dan stres berkurang.

Self-care adalah kegiatan merawat diri yang melegakan dan menguatkan tubuh, jiwa dan spirit kita. Self-care bukanlah kegiatan memanjakan diri yang bersifat egois dan hedonis. Menjalani hidup pastinya akan banyak tantangan, tapi kita juga mesti menyadari bahwa kita perlu mengisi kembali energi diri kita untuk tetap segar, sehat dan produktif. Self-care yang efektif akan sangat menguntungkan diri kita, keluarga dan sekeliling kita. Pada akhirnya, hidup yang seimbang dalam aspek kesehatan fisik, mental, dan sosial dapat mengoptimalkan kesehatan kita bersama; kesehatan masyarakat.

SINKAP.info | Rls