Jikustik Terus Berkarya Mulai Era Pita Hingga Tiktok

Karya Musik tidak hanya Berhenti di Telinga Pendengar

YOGYAKARTA, SINKAP.infoJikustik merayakan usianya yang ke-28 sejak pertama kali muncul dalam industri musik Indonesia pada tahun 1996. Saat itu, Jikustik merupakan band asli Yogyakarta yang berjuang keras untuk menyajikan karyanya bagi para penggemar musik. Selama 28 tahun perjalanan, Jikustik tidak hanya melintasi berbagai generasi, tetapi juga menghadapi berbagai perubahan dalam industri musik. Perjalanan ini mencakup bagaimana pendengar musik menikmati karya musik, mulai dari era pita kaset hingga era TikTok yang memunculkan generasi baru penggemar musik.

Hingga usia ke-28 tahun, karya-karya Jikustik tidak hanya dinikmati oleh pendengar musik yang hidup dan tumbuh pada awal-awal kehadiran Jikustik dalam industri musik Indonesia. Bahkan, beberapa karya Jikustik masih relevan bagi pendengar dan penggemar musik yang usianya bahkan setengah dari usia Jikustik. Hal ini terbukti dengan beberapa karya Jikustik yang viral di TikTok, salah satu platform media sosial yang banyak digunakan oleh generasi Z.

“Sejujurnya, Jikustik tidak menggunakan strategi musik atau pemasaran tertentu untuk tetap relevan dengan penggemar musik. Kami hanya berkarya sesuai dengan keinginan kami,” ujar Ardi Nurdin, pemain gitar Jikustik.

Menjelang tiga dasawarsa, Jikustik telah menjadi salah satu band Indonesia angkatan 90-an yang terus berkarya dengan puluhan karya yang dapat dinikmati di berbagai platform musik digital oleh pendengar musik dari seluruh Indonesia dan dunia.

“Salah satu pelajaran yang kami dapatkan dari perjalanan kami selama 28 tahun bermusik adalah menyadari bahwa musik tidak seharusnya membatasi generasi mana yang menikmatinya. Menjelang tiga dasawarsa Jikustik, kami bermusik dan berkarya bagi siapapun yang merasa musik adalah bagian dari hidup mereka,” kata Carlo, penabuh drum dari Jikustik.

Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-28, Jikustik akan mengadakan acara syukuran dan makan malam bersama dengan para penggemar setia mereka. Acara ini bertajuk “28 Years of Jikustik – Timeless Tunes, Endless Memories” dan akan diadakan pada tanggal 26 Februari 2024 di Hotel FortunaGrande Seturan Yogyakarta. Jikustik akan memberikan penampilan istimewa sebagai ungkapan terima kasih kepada semua undangan, yang keseluruhannya adalah kerabat, saudara, dan penggemar setia Jikustik yang telah mendukung perjalanan panjang Jikustik dengan sepenuh hati.

Tajuk “28 Years of Jikustik – Timeless Tunes, Endless Memories” memberikan pengingat yang kuat dan menyuntik semangat baru bagi Jikustik. Ini mengingatkan bahwa sebuah karya tidak hanya berhenti saat dirilis ke masyarakat penikmat musik, melainkan akan abadi sebagai bagian dari kehidupan pendengar dan perjalanan hidup para penikmat karya tersebut.

“Dengan menciptakan karya yang sesuai dengan apa yang kami rasakan dan inginkan, Jikustik percaya sebuah karya tidak akan berhenti di telinga pendengar, tetapi akan terus bersemayam di benak pendengar kami,” imbuh Icha Aji sebagai vokalis dan pemain bass Jikustik.

Sejak diumumkan pada tanggal 5 Februari 2024, “28 Years of Jikustik – Timeless Tunes, Endless Memories” telah mendapat sambutan yang sangat positif dari para penggemar setia Jikustik. Mengingat undangan untuk kehadiran secara langsung sangat terbatas, Jikustik akan menyiarkan acara tersebut secara langsung di akun YouTube mereka, untuk memfasilitasi semua penggemar Jikustik yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada seluruh penggemar Jikustik untuk turut serta dalam perayaan ulang tahun Jikustik yang ke-28.

“Kehadiran besar keluarga Jikustik dari berbagai wilayah Indonesia dan negara tetangga di Asia Tenggara, baik secara langsung maupun daring, merupakan suatu kebahagiaan bagi kami,” tutup Adhitya Bhagaskara, pemain keyboard Jikustik.

Komentar