MERANTI, Sinkap.info – Perubahan dalam tatanan new normal, bukan berarti kita dapat beraktivitas sesuka hati tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Melainkan kita harus lebih waspada dan berhati-hati dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti, memakai masker saat keluar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun, sosial distancing, dan lain sebagainya.
Tidak sedikit dari masyarakat kecamatan Rangsang yang mulai pulang dan pergi ke luar daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda seperti pekerjaan, pendidikan, berobat dan lain sebagainya. Sebelum bepergian mereka harus membuat surat keterangan kesehatan di Puskesmas, dengan banyaknya masyarakat yang membuat surat keterangan tersebut petugas medis harus lebih waspada dan berhati-hati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti menggunakan alat pelindung diri.
Dengan keterbatasan alat pelindung diri di Kecamatan Rangsang, mahasiswa Kukerta relawan Covid-19 UNRI berinisiatif untuk membuat alat pelindung diri berupa Face Shield dengan bahan seadanya namun tetap memenuhi standar.
Dengan memanfaatkan plastik jilid bening, busa, dan karet untuk ikat kepala mahasiswa Kukerta berhasil membuat face Shield yang mana nantinya face shield ini akan di berikan kepada petugas medis puskesmas Rangsang agar dapat melayani masyarakat dengan aman. Dengan demikian dapat menghambat penyebaran Covid-19 di kecamatan Rangsang.
Kegiatan positif ini direspon baik oleh beberapa pihak, baik itu pihak Kecamatan maupun pihak Puskesmas sendiri. Azwarizal, SKM selaku Promotor Promkes UPT Puskesmas Tanjungsamak berterima kasih atas bantuan itu.
“Melihat daerah kita yang kekurangan akan alat pelindung diri khususnya di kecamatan Rangsang, kami sangat mengapresiasi terhadap kreativitas Mahasiswa Kukerta yang berinisiatif membuat Face Shield dari bahan yang seadanya. Kami sangat berterima kasih semoga dengan adanya Face Shield ini para petugas medis sedikit merasa aman dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.
SINKAP.info | Laporan: Slh
Komentar