PEKANBARU, SINKAP.info — Wajah bahagia terpancar dari Rayyan Arkan Dikha saat dirinya menerima penghargaan langsung dari Gubernur Riau, Abdul Wahid. Bocah berusia 11 tahun yang akrab disapa Dika ini dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau berkat aksinya yang viral menari di atas perahu panjang dalam tradisi Pacu Jalur.
Prosesi penghargaan tersebut berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (8/7/2025), disaksikan langsung oleh jajaran pegawai Pemerintah Provinsi Riau dan sejumlah tamu undangan.
“Saya senang sekali. Gak nyangka bisa ketemu Pak Gubernur dan diapresiasi seperti ini,” ujar Dika penuh semangat.
Aksi Dika mencuri perhatian publik setelah videonya menari di ujung perahu Pacu Jalur tersebar luas di media sosial. Gerakannya yang lincah di atas perahu yang melaju kencang membuatnya dijuluki sebagai Anak Coki, sebutan khas untuk penari tradisional Pacu Jalur.
Dika mengungkapkan, ia mulai menekuni peran tersebut sejak usia 9 tahun dan belajar secara otodidak. Menurutnya, tantangan utama adalah menjaga keseimbangan tubuh di atas perahu panjang yang terus berguncang akibat irama dayung para pendayung.
“Yang paling susah itu menyeimbangkan badan. Saya belajar sendiri dari nonton dan latihan,” jelasnya.
Saat ditanya soal cita-citanya, Dika mengungkapkan harapan besarnya untuk tetap melestarikan budaya daerah, tanpa meninggalkan impian masa kecilnya.
“Saya ingin terus menjadi Anak Coki, tapi juga punya cita-cita jadi tentara. Kalau bisa, jadi Gubernur juga,” katanya sambil tertawa kecil.
Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan apresiasi atas dedikasi Dika dalam melestarikan budaya lokal. Ia menyebut Dika sebagai simbol bahwa nilai-nilai budaya masih kuat di kalangan generasi muda.
“Hari ini, kita semua melihat bahwa tradisi Pacu Jalur terus berkembang, bahkan bisa dikenal hingga ke luar negeri. Dika membuktikan bahwa anak muda bisa jadi duta budaya. Maka dari itu, kami memberikan penghargaan dan beasiswa pendidikan untuknya,” ungkap Gubernur Wahid.
Pengangkatan Dika sebagai Duta Pariwisata Riau sekaligus menjadi simbol komitmen Pemprov Riau dalam mengembangkan potensi budaya sebagai bagian dari promosi pariwisata daerah.
