3 Hal Penting yang Terkuak Dari Kasus Penganiayaan, Anak Pejabat Pajak

TITIK TERANG891 Dilihat

TITIK TERANG, SINKAP.info – Kasus penganiayaan anak pejabat pajak yakni Mario Dandy (MD) terhadap David Ozora berbuntut panjang. Aibnya terbongkar satu per satu, setelah ketahuan dia adalah anak seorang pejabat penting di Ditjen Pajak. Dia suka pamer kekayaan, dan pernah di-DO (Drop Out) dari Sekolah Taruna Nusantara.

Update terkini bahkan MD di-DO juga dari kampusnya di prasetiya mulya. Tak hanya itu, Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo yang merupakan ayah dari Mario Dandy Satriyo tersangka penganiayaan kini telah resmi dicopot dari jabatannya.

Kasus penganiayaan anak pejabat pajak tidak dapat dibenarkan. Pelaku harus mendapat hukuman setimpal. Dan mari kita pelajari apa hal-hal yang harus kita petik dari kasus ini.

1. Pelaku Tak Punya Keterampilan Menyelesaikan Masalah Tersangka tidak mampu menyelesaikan masalah dalam persoalan yang ia alami sehingga berujung penganiayaan terhadap D. Maka perlu peran orang tua memberikan keterampilan emosi dalam diri anak. Penyelesaian masalah harus tertanam dalam individu. Penyelesaian masalah mengedepankan rasa dan etika. Tanamkanlah bahwa semarah-marah apapun kita tidak bisa melakukan kekerasan.

MENARIK DIBACA:  Kekuasaan yang Abadi

2. Nihilnya Pendidikan Moral Pancasila Dalam kacamata sosiologi, moralitas itu amat penting sekali dalam menjaga keteraturan atau keharmonisan dalam masyarakat (social order). Sedangkan dalam nilai moral Pancasila, individu diajarkan untuk bertenggang rasa dalam kehidupan. Dikaitkan dengan fenomena ini, artinya “kelas atas” tidak diperkenankan bersikap arogan kepada orang lain secara luas. Maka amat penting untuk memasukkan kembali ke dalam sistem pendidikan, ‘Pendidikan Moral Pancasila’. Jika tidak, nanti kehidupan masyarakat bisa kacau.

MENARIK DIBACA:  Pertahanan Tubuh Melawan Virus, Immunity vs Covid 19

3. Uang Ubah Perilaku Manusia Dalam sosiologi, tindakan manusia bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila lingkungannya berorientasi materi, maka berpengaruh pada tindakan yang menghamba pada materi untuk mempertahankan status sosial. Apakah kekuatan materi bisa mengalahkan rasa empati? Empati dan rasa kemanusiaan itu berproses lama atau tidak terjadi secara mendadak. Namun, ada adagium (pepatah) yang berbunyi ‘uang bisa mengubah perilaku manusia’. Jadi jangan sampai diri kita, keluarga kita kehilangan rasa empati. Kemenangan yang dicapai dengan kekerasan adalah kekalahan dan itu hanya sesaat.

Demikian 3 hal penting yang terkuak dari kasus penganiayaan anak pejabat pajak. Semoga kita dapat memetik pelajaran, dan mendidik generasi agar mampu mengelola emosi dan tidak melakukan kekerasan kepada siapapun.

SINKAP.info | Penulis: Sry LS