PEKANBARU, SINKAP.info – Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, bersama Wakil Bupati Muzamil Baharuddin, mengikuti prosesi tepuk tepung tawar yang diadakan di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Kota Pekanbaru, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Prosesi adat Melayu ini merupakan bagian dari penyambutan kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota se-Provinsi Riau, yang baru saja mengikuti retret yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Magelang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Asmar menyampaikan rasa terima kasih atas penyambutan yang hangat serta prosesi tepuk tepung tawar dari LAMR. Ia menilai prosesi tersebut sebagai bentuk doa dan harapan agar kepemimpinan yang ia jalankan selama lima tahun mendatang dapat berjalan dengan baik dan diberkahi oleh Allah.
“Ini adalah momen yang penuh makna, di mana kita semua bersama-sama menunjukkan penghormatan terhadap adat dan budaya Melayu. Semoga ke depan, pemerintah daerah bersama masyarakat dan seluruh elemen bisa bersatu membangun daerah ini,” ujar Asmar.
Sementara itu, Wakil Bupati Muzamil Baharuddin menambahkan bahwa prosesi tersebut memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan petuah dan tunjuk ajar dari Lembaga Adat Melayu Riau. Menurutnya, selain mendapatkan pemasangan tanjak dan tepuk tepung tawar, mereka juga dibekali dengan petatah-petitih yang akan menjadi pedoman dalam memimpin daerah.
“Selain mendapatkan pemasangan tanjak dan tepuk tepung tawar, kami juga dibekali petatah-petitih dari Lembaga Adat Melayu Riau,” ungkap Muzamil.
Ketua LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan adat dan budaya dalam kehidupan masyarakat Riau. Menurutnya, prosesi tepuk tepung tawar bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga merupakan bentuk restu dan dukungan dari lembaga adat agar para pemimpin yang baru dapat membawa keberkahan bagi daerah.
“Kami di LAM Riau selalu berusaha menjaga dan melestarikan adat-istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhur. Prosesi ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga bentuk restu dan dukungan kepada pemimpin agar dapat membawa keberkahan bagi daerah ini,” kata Taufik.