Dr Elviriadi Sampaikan Masukan Strategis kepada Kader Muhammadiyah Meranti

MERANTI, SINKAP.info – Menyambut Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kepulauan meranti menggelar Diskusi Publik yang diselenggarakan di MA Mu’allimin Selatpanjang, Selasa (25/10) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah dan pengurus organisasi otonom Muhammadiyah dan organisasi kemahasiswaan.

Ketua panitia Rahmat Nusantara menyampaikan terima kasih kepada Dr. Elviriadi selaku narasumber karena sudah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada peserta Diskusi.

“Terimakasih kepada Ayahnda Elviriadi, dalam jawatan pulang kampung bisa meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan berdiskusi dengan peserta Diskusi Publik malam ini”.

Rahmat berharap ilmu yang diberikan narasumber pada diskusi ini tidak hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Tapi bagaimana ilmu yang diberikan tersebut bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi.

Selaku narasumber Dr. Elviriadi yang juga Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menyampaikan beberapa masukan strategis kepada kader Muhammadiyah. Pertama, kader Muhammadiyah jangan takut bermimpi dan jangan pernah berhenti untuk mencoba.

“Kader Muhammadiyah harus berani bermimpi, mempunyai cita-cita yang jelas dan terpenting jangan pernah takut untuk mencoba, jika gagal coba lagi, karena tidak ada gunanya jika kita hanya bermimpi tapi tak pernah mencoba,” ujarnya.

Kedua, kader Muhammadiyah jangan terlalu diikutkan dengan pemikiran yang pragmatis, hanya memikirkan kepentingan pribadi dan bukan untuk umat.

“Kader Muhammadiyah jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi saja, usahakan untuk berpikir lebih maju. Konsep dan menganalisa perkembangan zaman agar bisa berbuat yang terbaik untuk umat,” kata Elv.

Dikatakan Elv, berbagai rongrongan eksternal menyesaki kader Muhammadiyah agar tercabut dari kepribadiannya. Menjadi pragmatis, materialis dan kering dari sunnah.

Untuk itu, sambung Elv, perlunya gerakan seruan amar makruf nahi mungkar. Karakter inilah yang terus digerogoti agar kader jadi apatis, cinta dunia lalu diam terhadap kezaliman penguasa. Tumbuh sikap al jubn (pengecut) karena ruhul jihad meredup dalam organisasi.

Putra kelahiran Selatpanjang itu meminta agar kader Muhammadiyah harus cakap dalam pemahaman ilmu, jangan sampai terus terusan mengikuti orang-orang yang punya maksud dan tujuan tersendiri.

“Kader Muhammadiyah harus cakap dan paham tentang ilmu, baik ilmu agama maupun pengetahuan. Jangan sampai kita menjadi alat orang-orang yang ingin menguasai kita dengan cara yang salah apa lagi terus-terusan menjadi pengikut mereka yang punya kepentingan pribadi,” tandasnya.

SINKAP.info | Editor: MF