Peduli Abrasi, Kades Bantar Galakkan Penanaman Mangrove di Pesisir Selat Malaka

BANTAR, SINKAP.info – Hempasan ombak gelombang di pesisir pantai selalu menjadi momok tersendiri bagi masyarakat di pesisir pantai pulau rangsang. Kondisi pulau rangsang yang berbatasan langsung dengan perairan Selat Malaka (Malaysia, red) dan tidak adanya batu pemecah ombak membuat abrasi di pulau rangsang semakin hari terus menggerus pesisir pantai, tepatnya di pesisir pantai desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat.

Sebagai desa terletak di pulau terluar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, tepatnya berbatasan langsung dengan Selat Malaka membuat desa Bantar terancam habis digerus hempasan gelombang. Dalam kurun waktu setahun daratan desa Bantar bisa mencapai 20 Meter yang tergerus abrasi.

Menyadari hal demikian Kepala Desa Bantar bersama Pemuda dan Kelompok Peduli Abrasi berinisiatif melakukan penanaman Mangrove di pesisir pantai guna menyelamatkan desanya.

“Kami sangat mengerti dengan keuangan APBD Kabupaten Kepulauan Meranti yang sekarang sangat kecil, apalagi di masa pandemi Covid 19 ini pasti tidak akan terakomodir untuk membangun pemecah ombak,” ungkap Kades yang akrab disapa Mulyadi Ajan Banto.

Ajan yang dulu Pernah Menjadi Anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala,red) mengatakan, walaupun upaya penanaman mangrove ini dilakukan secara tradisional dan tingkat keberhasilan memecah ombak masih sangat minim, tapi kami optimis ini bagian dari ikhtiar menyelamatkan kampung kami dari abrasi.

“Kami tetap berupaya dan berusaha untuk mendapatkan program penanganan Abrasi Melalui pembangunan Batu Pemecah ombak melalui dana APBN di Kementerian PUPR, Semoga ini bisa di akomodir oleh kementerian. Besar harapan apa yang kita lakukan membuahkan hasil,” tandasnya.

SINKAP.info | Editor: MF