LABUHANBATU, Sei Berombang – Terkait peristiwa heboh beberapa bulan yang lalu korban kekerasan anak, yang terjadi di Kelurahan Kota Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, kamis (23/1) malam silam, mendapat perhatian dari sejumlah Tokoh Masyarakat dan Pemuda.
Kedua belah pihak kini sudah berdamai, berkat kerjasama dan perhatian dari Forkopimda dan Forkopinca plus yang turut membantu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, kini warga Kelurahan Kota Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir merasa tenang dan lega, keharmonisan antar sesama etnis kembali terjalin.
Peristiwa yang terjadi pada malam itu sempat mencekam, pasalnya akibat peristiwa itu 4 (empat) ruko milik orang tua pelaku penganiyaan rusak diamuk massa beserta isinya yang ditaksir mengalami kerugian berkisar ratusan juta rupiah.
Selang beberapa hari dari kejadian tersebut, Toma, Toga dan Pemuda Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, ikut mendampingi dan mengambil langkah jalan terbaik menengahi pertikaian yang pada saat itu, jika tidak ditangani dengan serius akan berujung pertikaian SARA.
Diketahui, kedua belah pihak ternyata saling melapor, materi laporan pihak keluarga Paknang (orang tua korban) yakni tindak pidana perbuatan pengerusakan 4 (empat) ruko beserta isinya. Dari pihak korban tentang pasal penganiayaan anak dibawah umur. Namun, kesemua itu tidak menjadi masalah hingga berujung pada kesepakatan untuk berdamai.
Perdamaian itupun disambut baik oleh Forkompinca Plus Panai Hilir, diruangan aula Kantor Camat Panai Hilir, Aditia dan Putra (selaku korban) di upah upah oleh ayah pelaku serta para tamu undangan, yakni Tokoh Masyarakat, Agama dan Pemuda serta Forkompinca Plus Panai Hilir.
Muhammad Ikhwan, (52) Tahun, yang mewakili Tokoh Pemuda Panai Hilir, merasa besar hati perihal perdamaian keluarga Aditia/Putra dan Paknang. Iwan menyebut, situasi di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu kini aman dan damai, Warga masyarakat dengan senang hati menerima hasil perdamaian yang dilakukan antara kedua belah pihak.
“Kedua belah pihak kini sudah berdamai. Kita harus mendukung perdamaian itu, tidak ada pengadilan yang tertinggi didunia ini selain berdamai. Ya, berdamai lah,” ucap Muhammad Ikhwan kepada Sinkap.info, Kamis (16/4).
“Kami warga Kelurahan Kota Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, sangat cinta damai, jangan coba-coba ada orang luar memprovokasi kejadian di kampung kami, kami tidak setuju dan akan kami lawan jika ada orang ketiga yang memprovokasi. Saat ini keluarga korban sudah baikan, tidak ada masalah lagi,” ujarnya.
Ia menceritakan, Keluarga pelaku juga mengalami kerugian materi. 4 (empat) ruko beserta isinya hancur dirusak massa. Nah, jika hal tersebut dipersoalkan tentu juga melanggar hukum. Jadi tidak baik kalau kita membahas hukum. Sudahlah, jangan lagi diributin, yang pasti kami yang tahu kampung kami.
“Capek bang. Kelurahan Kota Sei Berombang dalam tahun kemarin banyak mendapat musibah. Kebakaran beruntun terjadi dua kali dalam setahun, ditambah peristiwa amukan massa waktu lalu, Wah luar biasa. Saat ini kami sudah tenang, jangan lagi ribut. Bahwa peristiwa kekerasan yang dilakukan AC dan DY terhadap Aditia dan Putra itu sudah berdamai,” katanya.
“Tidak baik dipersoalkan lagi, saya mohon kepada seluruh pihak jangan lagi mengungkit ungkit persoalan kejadian itu, ucap Tokoh Pemuda Panai Hilir, Bung Muhammad Ikhwan.
Terpisah, Alai Yamin, (64) Tahun, yang mewakili Tokoh Masyarakat Tionghoa, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, menyampaikan tanggapan nya kepada media ini.
Alai menilai apa yang telah dilakukan kedua belah pihak sebuah keputusan yang terbaik. Perdamaian adalah wujud nyata mempersunting kembali tali persaudaraan antar sesama warga, Sei Berombang adalah miniatur keberagaman Indonesia
“Terimakasih saya sampaikan kepada kedua belah pihak telah berdamai. Saya ucapkan apresiasi. Ini adalah wujud nyata kita sebagai miniatur keberagaman Indonesia yang dapat berbaur kembali, mengikat tali persaudaraan antara sesama warga, etnis dan agama, Ucap Bung Alai.
Dikatakannya, Berdamai adalah jalan terbaik, bahwa walaupun berbeda suku tetapi kita adalah saudara setanah air sebangsa Indonesia satu tempat tinggal di Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu,
“Sekali lagi saya ucapkan kepada seluruh tokoh masyarakat, agama dan pemuda terlebih Forkopinca Plus Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, telah memperhatikan dan memberikan sumbangsih perihal menyikapi persoalan yang hampir saja berujung SARA, dan kini situasi itu, kembali aman dan nyaman,” ujarnya.
Kini situasi di Kelurahan Kota Sei Berombang, Kacamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, sudah kondusif. Masyarakat Kelurahan Kota Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, sangat berterimakasih sekali kepada seluruh elemen masyarakat yang turut serta berperan. Persoalan yang dikhawatirkan berujung SARA, akhirnya dapat diredam oleh sejumlah komponen masyarakat, dan berakhir kedua belah pihak mendapatkan kesepakatan berdamai.
SINKAP.info | Laporan :Fs
Komentar