Sekilas Peran PKH Investasi Dibidang Kesehatan dan Pendidikan bagi Keluarga Penerima Manfaat

Sosial624 Dilihat

INFOPKH (SKP) – Sejauh ini penanganan dan langkah menurunkan angka STUNTING sudah diaplikasikan oleh pemerintah melalui perpanjang tangan Program Keluarga Harapan. SDM PKH sebagai ujung tombak Program dibidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi. STUNTING masuk dalam program prioritas dibidang Kesehatan melalui FDS (Familiy Development Session).

Salah satu bentuk Preventif STUNTING, SDM PKH memberikan edukasi pencegahan melalui materi Kesehatan Gizi Ibu dan Anak. Point terpenting preventif angka kejadian STUNTING dimulai dengan memberikan Gizi seimbang pada 1000 hari kehidupan dimulai dari HPK (Hari Pertama Kehidupan) sejak perkembangan janin didalam rahim Bumil dilanjutkan hingga kelahiran dengan memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan tanpa makanan pendamping dan dilanjutkan MP- ASI sampai berusia 2 tahun.

Jadi, PKH bukanlah Program bagi bagi uang semata tetapi merupakan Program Investasi jangka panjang untuk menghadirkan generasi yang cerdas dan sehat dengan komitmen penerima PKH wajib memberikan Asupan Gizi yang seimbang bagi Keluarga yang memiliki kategori Bumil dan Balita dilanjutkan dengan komitmen kehadiran peningkatan akses pendidikan dibuktikan keaktifan anak PKH untuk hadir menuntut ilmu dibangku Pendidikan dari SD-SMP-SMA dan InsyaAllah akan dilanjutkan dengan penguatan komplementaris KIP Kuliah.

Selama 4 tahun Perhatian Pemerintah saat ini Masih banyak lagi langkah baru dalam rangka Peningkatan Kemampuan Keluarga Prasejahtera untuk membuka perubahan mindset menjadi keluarga Mandiri sejahtera melalui Edukasi diberbagai materi yang disampaikan kepada Keluarga Penerima Manfaat seperti: Pengasuhan dan Pendidikan Anak, Perlindungan Anak, Kesehatan Gizi Ibu dan Anak, Pengelolaan Keuangan Keluarga dan Perencanaan Usaha, Kesejahteraan Lansia dan Disabilitas.

Pengayaan materi diatas guna merubah mindset masyarakat tidak mampu yang akan menjadi investasi regenerasi penerus bangsa dalam rangka menurunkan dan memutuskan mata rantai kemiskinan di Indonesia. Sesuai moto PKH itu sendiri “Anakku Harus Sehat, Cerdas dan Tidak boleh Miskin”

Penulis: Ns. Maghfaruddin

Komentar