Diplomasi Baru Tanzania: Fokus Selatan-Selatan dan Perluas Akses Global

GLOBAL246 Dilihat

TANZANIA, SINKAP.info – Pemerintah Republik Bersatu Tanzania resmi meluncurkan Kebijakan Luar Negeri Nasional 2021 (edisi revisi 2024) pada 19 Mei 2025. Kebijakan ini menandai komitmen strategis Tanzania untuk memperdalam kerja sama Selatan-Selatan, khususnya dengan negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.

Peluncuran yang berlangsung di Julius Nyerere International Convention Centre (JNICC), Dar es Salaam, dibuka secara resmi oleh Presiden H.E. Dr. Samia Suluhu Hassan, dan dihadiri oleh Presiden Zanzibar Dr. Hussein Ali Mwinyi, korps diplomatik, pejabat tinggi negara, serta perwakilan sektor swasta.

Dalam pidatonya, Presiden Samia menyebut kebijakan baru ini sebagai langkah penting untuk menyesuaikan posisi diplomatik Tanzania dalam menghadapi dinamika global.

“Banyak perubahan telah terjadi sejak kebijakan luar negeri pertama kali dirilis pada 2001. Edisi baru ini mencakup isu-isu strategis seperti ekonomi biru, transformasi digital, serta industri kreatif,” ujarnya.

Sorotan Kemitraan Strategis

Tanzania memperkuat hubungan historisnya dengan Tiongkok dan India melalui kemitraan strategis yang lebih mendalam. Kunjungan kenegaraan Presiden Samia ke Tiongkok pada November 2022 menghasilkan peningkatan status hubungan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif tingkat tertinggi dalam kerangka diplomasi Tanzania.

Sejumlah kesepakatan penting disepakati dalam kunjungan tersebut, antara lain:

  • Pinjaman lunak senilai US$297,64 juta untuk infrastruktur komunikasi pedesaan,

  • Hibah US$24,86 juta untuk perluasan Institut Jantung Jakaya Kikwete,

  • Pinjaman US$58,3 juta untuk peningkatan Bandara Zanzibar,

  • Persetujuan akses pasar bagi produk alpukat dan perikanan Tanzania ke Tiongkok.

Pada Oktober 2023, Tanzania juga meluncurkan Kemitraan Strategis Tanzania–India yang mencakup kerja sama di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pertahanan, dan teknologi informasi.

Diplomasi Inklusif dan Berorientasi Ekonomi

Dalam Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC) 2024, Presiden Samia memperoleh komitmen dukungan sebesar RMB 200 juta (setara TZS 76 miliar) serta akses ke paket investasi Tiongkok senilai US$50 miliar. Tanzania juga mengamankan perjanjian terkait rel kereta TAZARA dan ekspor bebas bea.

Tanzania turut memperluas hubungan diplomatiknya ke Asia Tenggara. Saat kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Januari 2024, ditandatangani tujuh kesepakatan di berbagai sektor seperti energi, pendidikan, diplomasi, dan perdagangan. Forum bisnis yang digelar di Jakarta menarik lebih dari 300 investor Indonesia.

10 Fokus Strategis Diplomasi Baru Tanzania

Menurut Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur, Ambassador Mahmoud Thabit Kombo, kebijakan ini difokuskan pada 10 area strategis:

  1. Diplomasi Ekonomi

  2. Perdamaian dan Keamanan

  3. Manajemen Perjanjian Strategis

  4. Keterlibatan Global

  5. Diplomasi Kiswahili

  6. Mobilisasi Sumber Daya

  7. Ekonomi Biru

  8. Keterlibatan Diaspora

  9. Hak Asasi dan Tata Kelola

  10. Kepemimpinan Iklim

Presiden Samia juga menggarisbawahi pentingnya peran diaspora, dengan pengajuan kebijakan “Status Khusus” untuk Warga Tanzania di luar negeri agar dapat memiliki lahan dan berinvestasi tanpa kehilangan kewarganegaraan asing. Revisi UU Pertanahan dan UU Imigrasi telah diajukan ke parlemen guna mendukung langkah ini.

Membangun Citra Global Tanzania

Sejak menjabat pada 2021, Presiden Samia menerapkan filosofi 4R (Rekonsiliasi, Ketahanan, Reformasi, dan Pembangunan Kembali) sebagai dasar tata kelola dan diplomasi. Pendekatan ini memperkuat peran Tanzania sebagai aktor aktif dan dihormati di tingkat regional maupun global.

Kebijakan luar negeri yang diperbarui ini menegaskan posisi Tanzania sebagai negara yang berprinsip, terbuka terhadap kemitraan, dan siap meraih peluang di panggung internasional melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.