Komdigi Perkuat Literasi Digital, Dorong Ibu-Ibu Medan Bijak Bertransformasi

Medan43 Dilihat

MEDAN, SINKAP.info – Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) terus memperkuat literasi digital masyarakat melalui Program Pandu Literasi Digital. Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Bijak Menggunakan Teknologi di Era Digital: Studi Kasus Ibu-Ibu di Medan Bertransformasi Digital” yang digelar di Kafe Anggrek Medan, Selasa (16/12/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (UNIMED), Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si, sebagai narasumber. Program Pandu Literasi Digital merupakan inisiatif Komdigi untuk mencetak relawan literasi digital yang berperan sebagai agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat agar cakap, aman, beretika, dan produktif dalam memanfaatkan teknologi digital.

Dalam pemaparannya, Dr. Bakhrul menegaskan bahwa literasi digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan teknis menggunakan perangkat digital, tetapi juga mencakup sikap kritis, etika, dan tanggung jawab dalam beraktivitas di ruang digital.

MENARIK DIBACA:  Pengurus JMSI Meranti Mengikuti Serangkaian Kegiatan HUT JMSI dan Hari Pers Nasional

“Literasi digital adalah kemampuan untuk mengevaluasi, menemukan, memanfaatkan, membagikan, serta menciptakan konten digital secara bijak dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menjelaskan, literasi digital bertumpu pada empat pilar utama, yakni cakap digital, aman digital, budaya digital, dan etika digital. Keempat pilar tersebut dinilai penting untuk melindungi masyarakat dari hoaks, kejahatan siber, serta berbagai bentuk penyalahgunaan teknologi.

Menurutnya, ibu-ibu memiliki peran strategis dalam meningkatkan literasi digital di lingkungan keluarga. Selain mendampingi anak dalam penggunaan gawai, ibu juga berperan sebagai penyaring informasi serta teladan dalam penerapan etika digital di rumah.

“Peran ibu sangat penting dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat di keluarga,” katanya.

Selain di lingkungan keluarga, para ibu juga didorong untuk menjadi penggerak literasi digital di komunitas dengan membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat sekitar.

MENARIK DIBACA:  Adira Finance Hadirkan Konser Musikaria di Adira Festival Medan

Kegiatan tersebut sejalan dengan komitmen nasional yang ditegaskan Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, dalam memperkuat literasi digital sebagai bagian dari agenda transformasi digital nasional. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk menciptakan ruang digital Indonesia yang aman, inklusif, dan produktif, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.

Dr. Bakhrul juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi ibu-ibu dalam meningkatkan literasi digital, seperti keterbatasan akses internet, minimnya pemahaman teknologi, serta risiko keamanan digital. Oleh karena itu, ia mendorong pelaksanaan pelatihan literasi digital yang mudah dipahami, relevan dengan kebutuhan, dan fleksibel.

“Literasi digital menjadi kunci agar ibu-ibu mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan aman, sehingga memberikan dampak positif bagi keluarga dan masyarakat,” tutupnya.