Dari Penjual Jajanan hingga Wajah Billboard: Kisah Tiffani Tjendra Tanpa Privilege

Medan448 Dilihat

MEDAN, SINKAP.info – Perjalanan inspiratif Tiffani Tjendra, perempuan muda asal Medan, menarik perhatian publik setelah wajahnya terpampang di billboard raksasa berbagai kota besar di Indonesia sebagai bagian dari kampanye produk kesehatan dan perawatan pribadi Coolvita. Namun, kisah di balik pencapaian itu bukanlah cerita keberuntungan instan, melainkan buah dari perjuangan panjang dan tekad yang kuat.

Tiffani memulai perjalanannya sejak usia 10 tahun. Tanpa latar belakang istimewa, ia tumbuh sebagai anak yatim dan terbiasa mandiri sejak kecil. Ia mengisi waktu istirahat sekolah dengan menjajakan jajanan di kelas-kelas demi membantu ekonomi keluarga dan menabung untuk pendidikan.

“Aku cuma anak kecil yang jualan biar bisa punya uang jajan,” ujarnya saat ditemui media pada Selasa (24/06).

“Hari ini aku berdiri di billboard di seluruh Indonesia. Tapi yang paling aku syukuri? Bisa balik ke Medan dan cerita ke adik-adik di sana bahwa mimpi mereka juga penting.”

Perjuangan dari Medan ke Panggung Nasional

Tiffani menempuh pendidikan tinggi di Universitas Pelita Harapan, salah satu kampus swasta ternama di Indonesia. Di tengah kesibukan kuliah, ia mulai membangun dua bisnis sekaligus: Pisang Kipas Presiden dan Wang Birdnest, sebuah brand sarang burung walet yang kini mulai dikenal luas di pasar lokal.

Selain berwirausaha, Tiffani aktif sebagai konten kreator yang menyuarakan tema-tema perjuangan hidup, kesehatan mental, dan motivasi untuk anak muda. Gaya komunikasinya yang autentik dan apa adanya membuat pesannya mudah diterima di berbagai kalangan, khususnya generasi muda.

Kiprahnya membawa Tiffani diundang ke berbagai kampus dan komunitas sebagai pembicara. Ia berbagi kisah perjuangannya untuk menginspirasi anak-anak muda agar tidak menyerah pada keterbatasan.

Wajah di 10 Billboard, Pesan untuk Jutaan Orang

Puncak pencapaian Tiffani saat ini tercermin dari keterlibatannya sebagai wajah kampanye nasional Coolvita. Ia tampil di billboard strategis di sepuluh titik di Indonesia, termasuk Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Gambir, Manggarai, Jakarta Kota, PIK 2, Jalan Riau Bandung, STC Senayan, dan Fore Bali.

Bagi Tiffani, tampil di billboard bukan soal popularitas.

“Billboard itu bukan tentang ketenaran. Tapi tentang pesan. Bahwa siapa pun, bahkan seorang anak yatim yang dulu cuma jualan di kelas, bisa sampai ke sana asal tidak berhenti melangkah,” ujarnya.

Harapan bagi Generasi Muda

Kisah Tiffani Tjendra menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih impian. Dengan kerja keras, konsistensi, dan keberanian untuk bermimpi, siapa pun bisa menciptakan perubahan besar meski harus dimulai dari langkah kecil.

Ia kini menjadikan pengalamannya sebagai bahan bakar untuk terus berbagi dan menguatkan anak-anak muda yang sedang berjuang.