MERANTI, SINKAP.info – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terus melakukan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah pulau terluar. Salah satu proyek besar yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 adalah pembangunan ruas jalan poros Tanjung Samak – Tanjung Kedabu di Kecamatan Rangsang, Pulau Rangsang.
Jalan poros sepanjang 14 kilometer ini akan melintasi Desa Tanjung Gemuk, Tanjung Medang, dan Sei Gayung Kiri. Pembangunan akan dilakukan menggunakan sistem base hingga hotmix, dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp40 miliar. Dana tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) spesifik.
Kepala Dinas PUPR, Fajar Triasmoko, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Edward, mengungkapkan hal ini setelah melakukan peninjauan kondisi jalan poros di Kecamatan Rangsang, Senin (30/9/2024).
“Dari hasil peninjauan, kondisi jalan memang sudah cukup parah. Oleh karena itu, jalan poros ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah kabupaten. Kami terus berupaya mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan jalan ini,” ujar Fajar.
Edward menambahkan bahwa dari total anggaran tersebut, sekitar 4 kilometer jalan akan didanai melalui DAK, sementara sisanya menggunakan DAU spesifik.
“Kami juga melakukan pengukuran panjang ruas jalan dan berharap progres pembangunan dapat berjalan lancar pada tahun 2025,” katanya.
Pj Kepala Desa Tanjung Medang, Suryatno, yang turut mendampingi kunjungan bersama Kades Sei Gayung Kiri, Perdana Noriyowati, dan Kades Tanjung Gemuk, Iskandar, menjelaskan bahwa jalan poros ini dibangun pada masa Kabupaten Bengkalis, sekitar tahun 1996.
“Jalan ini sudah rusak parah sejak dibangun dan sangat membutuhkan perhatian, terutama dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas PUPR,” kata Suryatno, yang diamini oleh Perdana Noriyowati dan Iskandar.
Fajar Triasmoko juga menyebutkan bahwa jalan poros yang membentang dari Tanjung Samak hingga Desa Telesung di Kecamatan Rangsang Pesisir diperkirakan memiliki panjang total 30 kilometer.
“Setelah 14 kilometer ini selesai pada 2025, masih ada 16 kilometer yang harus diselesaikan pada tahun 2026,” jelas Fajar.
Ia berharap pembangunan jalan poros di Pulau Rangsang, yang mencakup Kecamatan Rangsang, Rangsang Pesisir, dan Rangsang Barat, dapat tuntas pada 2026.
“Semoga upaya ini berjalan lancar, dengan dukungan dan doa dari masyarakat Pulau Rangsang,” tutupnya.