Konversi Bank Riaukepri, Wabup Asmar: Konsep Syariah Aman dan Menguntungkan Nasabah

MERANTI, Sinkap.infoSosialisasi dan Edukasi Direksi Bersama Nasabah Bank Riau Kepri cabang Selatpanjang langsung dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti Haji Asmar bertempat di Restoran Sunli, Jumat (15/4) sore.

Sosialisasi yang dihadiri Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr Andi Buchari dan istri didampingi Sekretaris Perusahaan Bank Riau Kepri Wahyudi Gustiawan, Kepala Cabang Bank Riau Kepri Selatpanjang Fifian Heldi, dan sejumlah pelaku usaha diantaranya Bapak Jani Pasaribu dan Bapak Cuan An.

Pada pembukaan resmi, Wabup Asmar mengatakan bahwa Pemkab Meranti mendukung sepenuhnya konversi Bank Riau Kepri dari bank konvensional menjadi bank syariah. Selain menenangkan bagi nasabah yang mayoritas muslim, juga lebih baik karena dibanyak negara Eropa bahkan Jepang dan Taiwan telah menggunakan sistem syariah.

“Pastinya uang kita aman dan lebih menguntungkan dengan konsep syariah ini,” ujar Wabup Asmar.

Dikatakan Asmar, Pemkab Meranti sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Bank Riau Kepri tentunya menginginkan kerjasama lebih luas terutama dalam mengembangkan UMKM.

“Kita perlu diskusi lebih dalam bagaimana Bank Riau ikut membantu mensukseskan program strategis daerah terutama di sektor UMKM,” harap Asmar.

Sementara itu Dirut Bank Riau Andi Buchari mengatakan kinerja bank sangat baik berkat dukungan nasabah. Bahkan tahun 2020 lalu mendapatkan predikat sangat bagus oleh majalah infobank.

“Untuk aset kita tumbuh 11 persen. Sedangkan Industri perbankan nasional hanya tumbuh 6 persen. Bahkan untuk BPD se-Indonesia itu hanya 5 persen. Untuk Laba kita tumbuh 46 persen. Memang tidak mudah dalam kondisi pandemi ini namun kita lalui masa sulit ini bersama,” papar Andi.

Pihaknya juga memperbaiki layanan dan meningkatkan digital banking. “Terakhir sudah diluncurkan E-Samsat. Ini bisa diakses lewat mobile banking. Digitalisasi ini terus kami lakukan,” imbuhnya.

Andi juga menegaskan bahwa dari segi permodalan Bank Riau sangat kuat karena sahamnya dimiliki 21 kabupaten/kota di Riau dan Kepri. Laba saham ini akan kembali ke daerah dalam bentuk dividen.

Mengenai konversi ke sistem syariah, Andi mengaku masih dalam proses izin ke pemerintah. Konsep syariah ini banyak kebaikan terutama dari segi transparansi dan keadilan.

“Nasabah tak perlu khawatir. Dananya aman. Uang nasabah tidak akan berkurang malah bisa bertambah karena konsepnya bagi hasil. Kinerja kita selama ini baik sehingga bagi hasilnya bisa lebih baik,” sebutnya.

Dalam sosialisasi itu juga dilakukan tanya jawab antara nasabah dengan direksi. Diantara pertanyaan terkait landasan hukum positif bank syariah.

SINKAP.info | Editor: MF