MERANTI, Sinkap.info – Menyikapi isu negatif yang berkembang di Media sosial (fb.red) menghadapi bursa pencalonan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti 2021-2026, fitnah dan informasi hoax mulai bermunculan dari pengguna akun abal-abal yang tidak bertanggung jawab. Karenanya isu tersebut diduga keras akan menimbulkan gesekan dan perpecahan diantara sesama pengguna medsos dalam hal ini yang langsung dihadapkan oleh masyarakat Meranti sebagai simpatisan dari calon Bupati dan Wakil Bupati yang diunggulkan.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Fadli selama mengamati masa kontestasi politik yang semakin dekat, ruang gesekan dimedia sosial mulai dipanaskan dengan isu isu miring untuk menjatuhkan lawan politik. Mengurangi gesekan oleh akun fake yang mengadu domba, Fadli mengambil langkah tepat untuk memediasi dan menginisiasi diskusi terbuka bagi semua tim bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti.
“Ya, kita berterimakasih kepada semua Tim Bacalon Pilkada yang hadir pada hari ini, Alhamdulillah semua tim mengapresiasi dan mendukung kegiatan diskusi terbuka hari ini untuk sama sama membumi hanguskan Akun palsu pemecah belah sesama tim bahkan masyarakat pengguna media sosial di Meranti ini,” kata Fadli kepada Sinkap.info bertempat di Cafe Kopitiam usai diskusi terbuka digelar.
Ketua Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B) mengatakan, hasil diskusi kita hari ini dihadiri oleh tim Bacalon Bupati Meranti dan bersepakat untuk menindaklajuti akun palsu ataupun akun pribadi yang beridentitas jika memperkeruh kondusifnya Pilkada Meranti dengan serangan informasi Hoax dan Fitnah.
“Kesepakatan kita bersama dari masing-masing Tim untuk melaporkan Akun Fake ataupun pribadi yang membuat isu fitnah dan Hoax sesuai aturan hukum IT berlaku di negeri kita ini,” ungkap Fadli.
Selain membahas akun pengguna medsos, Tim pemenangan masing masing paslon juga berdiskusi terkait komitmen Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk menetap berdomisili di Kabupaten Kepulauan Meranti selama menjabat 5 tahun menjadi Bupati Kepulauan Meranti.
“Ya, semua Tim sepakat kita akan membuat MoU bersama ditandatangani oleh Bacalon Bupati dan Wakil Bupati setelah terpilih diamanahkan menjadi Pemimpin Meranti untuk tinggal dan menetap di Meranti agar kedekatan dan Harmonisasi antara Pemimpin dan Masyarakat terjaga. Kita tidak mau seperti yang sudah berlalu, seperti anak yang kehilangan induknya,” ujar Fadli ketua PWRI-B Meranti.
Bupati itu sebagai icon, kata Fadli, kita inginkan menetap di Meranti jika perlu bawa anak dan istrinya jangan tinggal diluar kota Meranti dan sulit dijumpai masyarakatnya. Silahkan keluar kota selagi itu sesuai perjalanan Kedinasan Bupati, setelah selesai tugas kembali lagi ke Meranti agar tau kondisi masyarakat Meranti hari ini.
“Ya, kalo sudah Bupati selalu berdampingan dengan masyarakat menetap di Meranti ini, kedepannya OPD seperti Kepala Dinas, Kabid, Kasi, dan sebagainya akan mengikuti sendirinya. Tidak ada lagi jumat sampai minggu sudah curi star untuk pulang ke kampung diluar Meranti,” pungkasnya*
SINKAP.info | Laporan: Slh
Komentar