Cyberport Bawa Start-up FinTech Hong Kong Jalin Kolaborasi Strategis di Malaysia

GLOBAL, TEKNOLOGI64 Dilihat

KUALA LUMPUR, SINKAP.info — Cyberport, pusat inovasi digital terkemuka dari Hong Kong, memimpin delegasi perusahaan rintisan (start-up) FinTech untuk berpartisipasi dalam MyFintech Week (MyFW) 2025 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 4–7 Agustus 2025.

Dalam ajang tersebut, berbagai start-up binaan Cyberport menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) dengan mitra FinTech internasional dan lokal, sebagai langkah memperkuat kolaborasi lintas batas dan mendorong inovasi teknologi keuangan di kawasan ASEAN.

Kegiatan ini berlangsung di bawah tema “Ideate, Innovate, Co-create: Shaping the Future of Finance”, yang menekankan pentingnya kerja sama regional untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan inovatif.

Lima MoU Ditandatangani, Dorong Kolaborasi dan Inovasi FinTech ASEAN

Dalam rangkaian acara tersebut, Cyberport menggelar sejumlah kegiatan pendukung seperti sesi pitch start-up, diskusi panel, serta penandatanganan lima MoU yang melibatkan perusahaan teknologi dari Hong Kong dan Malaysia. Salah satu kerja sama utama adalah peluncuran program asuransi digital “Flexi Benefits” oleh Coded Solution (Hong Kong) dan VSure Tech (Malaysia), yang memadukan teknologi blockchain Web3.0 dan asuransi tradisional.

Program ini ditujukan bagi pelaku UMKM dan diperkirakan dapat menjangkau lebih dari 100 juta pengguna di Asia Tenggara.

Coded Solution juga menandatangani MoU dengan AsiaPay Malaysia untuk memperkenalkan Green Assets Reward Program (GARP), solusi tokenisasi kredit karbon yang akan diluncurkan secara resmi di Hong Kong pada 11 September 2025 dalam rangkaian “Hong Kong Green Week.”

Selain itu, kolaborasi dengan Sinegy DAX, bursa aset digital teregulasi pertama di Malaysia, bertujuan mengembangkan platform perdagangan sekunder yang aman dan mudah diakses untuk produk keuangan ter-tokenisasi.

Perluas Jangkauan Lintas Batas, Perkuat Posisi Hong Kong di Kawasan

Start-up lainnya seperti BRDGX, penyedia solusi pembayaran lintas negara, juga menandatangani MoU dengan Visa Direct, memperluas jaringan pembayaran global melalui teknologi lokal. Sementara itu, BlueOnion, penyedia solusi FinTech dan RegTech, menggandeng ESG Malaysia dalam kerja sama pengembangan kapasitas ESG dan penerapan praktik bisnis berkelanjutan.

Selama kegiatan, Cyberport juga menyelenggarakan “Cyberport Side Event” yang didukung oleh sejumlah lembaga Malaysia, seperti Fintech Association of Malaysia (FAOM), MDEC, InvestHK, dan Securities Commission Malaysia. Acara ini mencakup sesi diskusi tentang integrasi keuangan tradisional dan digital, serta ketahanan keuangan untuk masyarakat lansia.

Cyberport juga memfasilitasi pertemuan dengan investor regional, termasuk GoBi Partners, The Hive, HeliCap, dan Vynn Capital, guna membuka akses pasar dan pendanaan bagi perusahaan rintisan Hong Kong.

Cyberport Tegaskan Perannya sebagai Penghubung FinTech Regional

Menurut Simon Chan, Ketua Cyberport, Malaysia adalah mitra strategis di ASEAN yang menawarkan peluang besar bagi ekspansi teknologi Hong Kong. Ia menyatakan bahwa Cyberport berkomitmen menjadi “super connector” dan “super value-adder” antara Hong Kong dan pasar regional.

“Kami ingin membantu start-up menembus pasar ASEAN dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital regional,” ujar Simon.

Saat ini, lebih dari 80 perusahaan Cyberport telah memasuki pasar Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Cyberport menaungi lebih dari 440 perusahaan FinTech, mencakup sektor seperti aset virtual, perbankan digital, e-payment, wealthtech, dan insurtech.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah HKSAR, Cyberport terus memperkuat ekosistem teknologi inovatif, mendukung start-up dengan inkubasi, pembiayaan, pelatihan industri, dan ekspansi internasional, demi memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat FinTech dan teknologi digital di Asia.