Desa Mekong Terancam Hilang, Pemkab Meranti Tanam 2.079 Mangrove Selamatkan Pesisir

MERANTI, SINKAP.info – Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, melakukan penanaman mangrove secara simbolis di Desa Mekong, Kecamatan Tebingtinggi Barat, pada Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Hari Lingkungan Hidup Sedunia, serta Hari Pers Nasional (HPN) 2025.

Penanaman mangrove tersebut turut dihadiri oleh Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi, Ketua PWI Safrizal, Field Sr. CSR Officer PT ITA Arip Hidayatuloh, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala Dinas PUPR, Danposal, Danramil, Camat Tebingtinggi Barat, Kepala Desa Mekong, serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Asmar menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah strategis dalam menjaga ekosistem pesisir dan menghadapi ancaman abrasi yang kian meningkat.

“Penanaman mangrove memberikan banyak manfaat, mulai dari konservasi lingkungan, pengembangan ekowisata, hingga rehabilitasi ekosistem pesisir yang kini semakin terancam,” ungkapnya.

Asmar menyoroti bahwa hampir seluruh wilayah pesisir Kepulauan Meranti, khususnya yang menghadap langsung ke Selat Malaka, sangat rentan terhadap abrasi. Salah satunya terjadi di Desa Mekong yang kini terus mengalami penyusutan daratan akibat ombak besar dan air pasang.

“Mangrove adalah benteng alami yang sangat efektif dalam menahan laju abrasi dan menjaga kestabilan garis pantai. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan wilayah pesisir,” jelasnya.

Bupati juga berharap kegiatan tersebut tidak berhenti sebagai seremoni semata, melainkan menjadi gerakan kolektif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengajak masyarakat Desa Mekong untuk turut merawat tanaman mangrove agar tumbuh subur dan bermanfaat untuk generasi mendatang.

Senada dengan itu, Kapolres AKBP Aldi Alfa Faroqi menilai bahwa kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan ini menunjukkan kepedulian bersama terhadap pelestarian lingkungan.

“Hari ini kita tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam kesadaran mencintai alam. Mangrove adalah perisai alami yang sangat penting bagi daerah pesisir seperti Meranti,” ujarnya.

Kepala Desa Mekong, Lisya Kumala, mengungkapkan bahwa abrasi terus menggerus wilayahnya dari tahun ke tahun. Saat ini, sekitar 1.400 meter daratan telah hilang, dengan tingkat abrasi antara 10 hingga 15 meter setiap tahunnya.

“Jika tidak ada penanganan serius, Desa Mekong bisa hilang dalam 30 tahun ke depan. Kami sangat berharap kegiatan ini menjadi awal dari upaya pemulihan kawasan pesisir kami,” katanya.

Sebagai informasi, sebanyak 2.079 pohon mangrove ditanam di sepanjang bibir pantai Desa Mekong dalam kegiatan tersebut.