Pelabuhan Desa Bantar Ambruk, Aktivitas Turun Naik Penumpang Dipindahkan

MERANTI, Sinkap.infoPelabuhan Ponton penumpang tempat kapal bersandar di desa Bantar ambruk, Jumat (23/4). Untuk arus kedatangan dan keberangkatan kapal yang memuat penumpang tetap berjalan direncanakan pelabuhan sementara di alihkan ke pelabuhan bumdes desa Bantar kecamatan Rangsang barat, Kepulauan Meranti.

Camat Rangsang Barat Juwita Ratna Sari mendapat informasi ambruknya jembatan langsung turun ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi ambruknya pelabuhan.

Camat Juwita mengatakan kepada media ini, atas nama pemerintah kecamatan dan desa bantar kita langsung berkoordinasi ke Dinas Perhubungan Meranti untuk mencari solusi agar jembatan ini bisa segera kembali dimanfaatkan oleh masyarakat.

MENARIK DIBACA:  Banggar DPRD Kepulauan Meranti Sampaikan Catatan dan Rekomendasi Terhadap LPP APBD 2020

“Untuk speed keritang, verando dan tenggiri yang biasanya mampir untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, kita arahkan menggunakan pelabuhan bumdes desa Bantar,” terang Juwita.

Pelabuhan ponton ini dibangun sekitar 5 tahun lalu yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat. Pelabuhan Ponton desa Bantar merupakan aset yang dibangun oleh Dinas Perhubungan untuk memberangkatkan atau tempat bersandar speed berukuran kecil yang akan membawa penumpang dari rangsang barat dan sekitarnya tujuan keberangkatan ke Buton dan bengkalis.

MENARIK DIBACA:  Tidak Tinggal Diam, Plt Bupati Asmar Percepat Transfer DBH Migas

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Bantar menerangkan bahwa pelabuhan itu dibangun oleh Pemda dan selama ini digunakan untuk aktivitas turun naik penumpang dari Buton, Bengkalis dan rute speed kecil.

“Pelabuhan penumpang itu di bangun Pemda melalui Dinas Perhubungan sekitar tahun 2014, selama ini digunakan untuk turun naik penumpang. Tak ada kapal besar, hanya speed kecil saja” kata Mulyadi saat di konfirmasi via telpon seluler.