MEDAN, SINKAP.info – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara (Kwardasu) mengerahkan tim khusus untuk membantu pemulihan wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Aksi kemanusiaan tersebut difokuskan pada pembersihan rumah ibadah agar aktivitas keagamaan masyarakat dapat kembali berjalan normal pascabencana.
Ketua Kwarda Sumatera Utara, Dr. Dikky Anugerah Panjaitan, M.SP, mengatakan pengerahan personel merupakan bagian dari komitmen Gerakan Pramuka melalui program Pramuka Peduli dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
“Ini adalah aksi nyata Pramuka dalam membantu sesama. Kami memprioritaskan pembersihan rumah ibadah agar masyarakat dapat kembali beribadah dengan layak dan nyaman,” ujar Dikky, Rabu (24/12/2025).
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kwardasu menurunkan tim ke lima wilayah yang terdampak cukup parah, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Langkat.
Setiap wilayah diperkuat oleh 15 hingga 20 personel Pramuka yang dilengkapi dengan peralatan khusus untuk membersihkan lumpur dan puing sisa banjir secara cepat dan efektif.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui koordinasi dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) setempat. Guna memastikan kelancaran di lapangan, masing-masing tim dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Kwardasu.
Di Kabupaten Langkat, kegiatan pembersihan dipimpin oleh Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup Kwardasu, Dr. Agus Marwan, M.SP, dengan melibatkan 18 personel Pramuka.
“Kami hadir untuk bekerja. Personel sudah dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai agar rumah ibadah benar-benar bersih dari sisa banjir,” kata Agus Marwan di sela kegiatan.
Salah satu titik yang menjadi fokus pembersihan di Langkat adalah Masjid Nurul Hasanah yang terletak di Jalan Karantina, Dusun I Pekuburan, Kecamatan Tanjung Pura. Di lokasi tersebut, personel Pramuka bersama warga setempat bergotong royong membersihkan material banjir yang sempat merendam area masjid.
Melalui gerakan Kwardasu Peduli ini, diharapkan proses pemulihan pascabencana dapat berlangsung lebih cepat sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial di tengah masyarakat Sumatera Utara.
