SMAN 1 Tebing Tinggi Terbakar, Bupati Tinjau dan Pastikan Belajar Jalan

MERANTI, SINKAP.info — Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, meninjau langsung lokasi kebakaran di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada Rabu (1/10). Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk tanggap darurat dan perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan pendidikan di daerah terdampak.

Dalam kunjungannya, Bupati didampingi oleh jajaran OPD, termasuk Kepala Dinas Kominfo, Kasat Satpol-PP, Kabag Kesra, Kabag Prokopim, serta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Rombongan juga berdialog dengan pihak sekolah untuk memastikan proses belajar mengajar tetap dapat dilaksanakan.

“Alhamdulillah, insyaallah besok Komisi V DPRD Provinsi Riau akan meninjau langsung kondisi SMA 1. Kami dari Pemkab Meranti turut prihatin dan akan terus memberikan dukungan agar kegiatan belajar tidak terganggu,” ujar Bupati Asmar saat diwawancarai.

Meski sejumlah fasilitas sekolah rusak akibat kebakaran, Pemerintah Kabupaten memastikan tidak akan ada libur panjang bagi siswa. Proses belajar sementara akan dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 07.00–12.00 WIB dan 13.00–17.00 WIB, dengan memanfaatkan ruang kelas yang masih bisa digunakan serta dukungan ruang belajar dari Sekolah Kalam Kudus.

“Khusus siswa yang akan menghadapi ujian pada November mendatang, kita siapkan dua kelompok belajar di Kalam Kudus agar persiapan tetap berjalan dan ujian tidak tertunda,” tambahnya.

Selain fokus pada kelanjutan kegiatan belajar, Bupati Asmar juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan sekolah dan fasilitas umum lainnya. Ia mengimbau setiap sekolah, kantor, hingga rumah ibadah untuk memperhatikan keamanan instalasi listrik serta dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

“Setiap sekolah dan masjid wajib memiliki alat pemadam kebakaran. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Kami akan instruksikan BPBD agar seluruh pihak melengkapinya,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berharap insiden ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan standar keselamatan bangunan pendidikan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.