XILINGOL LEAGUE, SINKAP.info – Pada 22 Juli 2025, festival Naadam ke-35 di Wilayah Otonomi Mongolia Dalam berlangsung meriah di padang rumput Xilingol. Festival tahunan ini menampilkan perpaduan seni budaya, olahraga tradisional, dan pengalaman interaktif yang memukau para pengunjung di tengah keindahan alam pegunungan dan padang rumput yang hijau usai hujan musim.
Naadam, yang dalam bahasa Mongolia berarti “permainan” atau “rekreasi”, merupakan festival tradisional yang melibatkan tiga cabang olahraga utama yaitu gulat Mongolia, berkuda, dan memanah yang dikenal sebagai “tiga keterampilan pria tangguh”. Pertandingan ini mengingatkan pada keterampilan penting yang dulu wajib dikuasai oleh pria Mongolia di masa lampau untuk bertahan hidup dan berperang.
Acara pembukaan dimeriahkan oleh parade 1.200 penunggang kuda membawa bendera nasional dan diikuti oleh 512 pegulat Mongolia yang menunjukkan kekuatan dan kelincahan mereka. Alunan musik tradisional morin khuur serta tarian rakyat menghidupkan suasana sehingga padang rumput Xilingol berubah menjadi panggung budaya yang hidup dan penuh semangat.
Wu Enqi, Wakil Direktur Biro Kebudayaan, Olahraga, Pariwisata, Radio, dan Televisi East Ujimqin Banner, menjelaskan bahwa ketiga cabang olahraga tersebut kini menjadi daya tarik utama Naadam, melambangkan semangat dan tradisi masyarakat Mongolia yang tetap lestari hingga kini.
Seorang pengunjung dari Suzhou, Lei Jie, mengungkapkan kekagumannya terhadap pengalaman menyaksikan festival tersebut.
“Setiap momen di Xilingol terasa magis, tapi puncaknya adalah saat para pegulat Mongolia yang berwibawa memasuki arena Naadam,” katanya.
Sun Haitao, peneliti budaya di Xilingol League, mengatakan bahwa Naadam memiliki makna yang sangat penting, hampir seperti Olimpiade bagi masyarakat setempat. Festival ini telah berkembang menjadi atraksi pariwisata budaya yang lengkap, menggabungkan tradisi, olahraga, serta perkembangan industri dan pengalaman modern.
Naadam ke-35 menghadirkan 18 zona khas yang berisi pertunjukan budaya tradisional, pameran warisan budaya takbenda, hingga pengalaman inovatif seperti fotografi dengan kostum rakyat dan kegiatan berkemah keluarga. Para pengunjung tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga dapat berpartisipasi dalam aktivitas seperti berkuda dan mengumpulkan cap dalam rangka menikmati budaya padang rumput secara langsung.
Festival ini sekaligus menjadi momentum pelestarian dan promosi budaya Mongolia yang kaya sekaligus mendorong perkembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.