JAKARTA, SINKAP.info – Hujan meteor Eta Aquarids yang fenomenal akan kembali menghiasi langit malam pada 5 hingga 6 Mei 2025. Para pengamat astronomi dari berbagai belahan dunia telah menanti momen ini, karena hujan meteor tersebut berasal dari sisa-sisa komet legendaris Halley, yang dikenal luas karena orbitnya yang panjang dan langka.
Asal Usul Eta Aquarids
Hujan meteor Eta Aquarids terjadi ketika Bumi melintasi jalur debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley. Komet yang memiliki periode orbit sekitar 76 tahun ini meninggalkan partikel-partikel kecil di ruang angkasa. Ketika partikel tersebut memasuki atmosfer Bumi, mereka terbakar dan menciptakan jejak cahaya yang dikenal sebagai meteor. Momen ini terjadi setiap tahun, dengan puncaknya yang diperkirakan akan jatuh pada malam 5 hingga 6 Mei 2025.
Puncak Hujan Meteor dan Intensitasnya
Pada tahun ini, puncak hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan akan berlangsung antara tengah malam hingga menjelang subuh. Para pengamat yang berada di lokasi optimal dapat menyaksikan hingga 50 hingga 60 meteor per jam. Angka ini bisa lebih rendah tergantung pada kondisi cuaca dan polusi cahaya di sekitar lokasi pengamatan.
Fenomena yang Dapat Disaksikan dengan Mata Telanjang
Salah satu hal yang membuat hujan meteor Eta Aquarids menarik adalah kenyataan bahwa fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong. Namun, untuk mendapatkan pengalaman terbaik, para pengamat disarankan untuk berada di tempat dengan sedikit atau tanpa polusi cahaya. Di daerah perkotaan yang sering terpapar cahaya lampu jalan, pengamatan ini akan terganggu. Oleh karena itu, lokasi seperti pedesaan atau area terbuka dengan langit cerah menjadi tempat ideal untuk menikmati keindahan alam ini.
Keindahan Langit yang Terpancar
Pada puncaknya, pengamat di lokasi yang tepat berpotensi menyaksikan meteor-meteor yang membakar atmosfer dengan kecepatan tinggi hingga 66 kilometer per detik, menciptakan jejak cahaya yang terang di langit malam. Meteor-meteor ini sering kali muncul dengan kilatan yang sangat memukau dan dapat melintas dalam waktu singkat, memberikan pemandangan langit yang spektakuler.
“Fenomena hujan meteor seperti Eta Aquarids sangat menakjubkan karena memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menyaksikan sisa-sisa komet yang melintas di dekat kita. Ini adalah pemandangan yang langka, dan setiap tahun kita bisa melihatnya dengan mata telanjang,” ujar Dr. Arief Setiawan, seorang astronom dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Tips Memaksimalkan Pengamatan
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengamati hujan meteor ini, para pengamat disarankan untuk memilih lokasi yang jauh dari polusi cahaya kota. Bawa kursi atau alas tidur agar bisa berbaring dengan nyaman, dan perhatikan arah langit di wilayah rasi bintang Aquarius, tempat asal meteor Eta Aquarids. Pengamatan terbaik dapat dilakukan mulai sekitar pukul 00.00 WIB hingga menjelang fajar.
Selain itu, kondisi cuaca yang cerah sangat penting untuk kelancaran pengamatan. Masyarakat di berbagai daerah disarankan untuk memantau prakiraan cuaca terlebih dahulu guna memastikan langit bebas awan dan mendukung pengamatan.
Pesan dari Astronom
Para ahli astronomi mengingatkan agar pengamatan hujan meteor ini dilakukan dengan bijaksana. Walaupun fenomena ini sangat menarik, pengamat diminta untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menggunakan alat yang dapat merusak ekosistem atau meningkatkan polusi cahaya.
“Ini adalah kesempatan langka untuk melihat keajaiban alam. Mari kita nikmati dengan penuh rasa hormat dan kekaguman,” tambah Dr. Arief Setiawan.
Hujan Meteor Eta Aquarids 2025 menawarkan kesempatan emas bagi para pengamat langit untuk menyaksikan salah satu keajaiban alam semesta. Dengan sedikit persiapan, lokasi yang tepat, dan cuaca cerah, fenomena ini bisa menjadi pengalaman yang mengagumkan, sekaligus menghubungkan kita dengan sejarah panjang komet Halley. Jangan lewatkan kesempatan langka ini dan saksikan keindahan langit malam pada 5 hingga 6 Mei 2025.