China Optimis Tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusinya terhadap Dunia di 2025

GLOBAL329 Dilihat

CHINA, SINKAP.info – Dalam pertemuan pembukaan sesi ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-14, China mengumumkan target pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2025, dengan tujuan sekitar 5 persen. Target ambisius ini menempatkan China sebagai salah satu ekonomi utama dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia, dengan pertumbuhan yang diproyeksikan setara dengan output tahunan sebuah negara berukuran menengah.

Optimisme pemerintah China dituangkan dalam laporan kerja pemerintah yang disampaikan kepada NPC, yang menegaskan keyakinan China terhadap jalur pertumbuhannya meskipun di tengah ketidakpastian global. Menurut Justin Lin Yifu, Dekan Institut Ekonomi Struktural Baru di Universitas Peking, pertumbuhan ekonomi China sudah dipastikan, dengan negara ini diperkirakan menyumbang lebih dari 30 persen terhadap ekspansi ekonomi global pada 2025.

“Itu adalah kabar baik, bukan hanya untuk China, tetapi juga untuk dunia secara keseluruhan,” kata Lin, yang juga merupakan mantan wakil presiden senior dan kepala ekonom di Bank Dunia, sambil menyoroti peran penting China dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Memperkuat Kerja Sama Internasional dan Keadilan

Dalam laporan tersebut, China menegaskan komitmennya untuk sistem ekonomi terbuka dan inklusif, dengan menekankan pentingnya kerja sama dengan negara-negara lain untuk membangun dunia multipolar dan mendorong globalisasi ekonomi yang lebih adil. Pemerintah China dengan tegas menentang hegemoni, politik kekuatan, unilateralisme, dan proteksionisme, serta menyerukan keadilan dalam hubungan internasional.

Kebijakan Fiskal dan Moneter untuk Pertumbuhan

Laporan tersebut juga merinci pendekatan fiskal yang lebih proaktif dari China, dengan menetapkan rasio defisit terhadap PDB sebesar 4 persen untuk tahun 2025 kenaikan satu poin persentase dibandingkan tahun lalu. Ini menjadi pertama kalinya China menetapkan rasio defisit seperti itu.

Ekonomi Tian Yun yang berbasis di Beijing menyatakan bahwa langkah ini mencerminkan niat pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran fiskal guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sembari memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam penggunaan dana publik.

Meningkatkan Permintaan Domestik dan Investasi

Pemerintah China berencana untuk merangsang ekonomi domestik dengan memperluas permintaan domestik. Untuk mendukung ini, China akan menerbitkan obligasi khusus jangka panjang senilai 1,3 triliun yuan (sekitar $182 miliar) pada 2025, meningkat 300 miliar yuan dibandingkan tahun lalu. Selain itu, 735 miliar yuan akan dialokasikan dari anggaran pemerintah pusat untuk investasi proyek.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menstabilkan perdagangan dan investasi asing, serta meningkatkan lingkungan bisnis secara keseluruhan.

Sejak tahun lalu, China telah secara bertahap meliberalisasi kebijakan perdagangannya, termasuk menerapkan daftar negatif untuk perdagangan lintas batas di sektor jasa, dan meluncurkan uji coba pembukaan di sektor-sektor seperti layanan telekomunikasi, bioteknologi, dan rumah sakit yang sepenuhnya dimiliki asing.

Inovasi sebagai Pendorong Pertumbuhan

China juga menekankan komitmennya untuk pengembangan berbasis inovasi. Laporan tersebut berjanji untuk memperkuat kemandirian teknologi dan mempercepat proyek-proyek ilmiah besar. Pemerintah akan terus menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, serta mendukung kolaborasi antara perusahaan dan lembaga penelitian.

Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, menyoroti komitmen perusahaan untuk berinovasi, yang tercermin dari posisinya sebagai salah satu dari tiga produsen ponsel pintar terbesar di dunia selama 18 kuartal berturut-turut. Lei juga menekankan bahwa keberhasilan Xiaomi mencerminkan pengakuan global yang semakin berkembang terhadap produk dan merek teknologi China.

Sejalan dengan tujuan inovasinya, pemerintah China akan mereformasi lembaga penelitian, mendorong kolaborasi antara industri dan akademisi, serta mendukung penciptaan basis talenta yang solid untuk melatih ilmuwan muda.

Saat China melangkah ke tahun 2025, strategi ekonominya mencerminkan ambisi nasional sekaligus visi yang lebih luas untuk kerja sama global, menempatkan negara ini sebagai pemain kunci dalam membentuk masa depan ekonomi global.