Terkendala Pipa Bocor, SPAM Durolis di Duri Belum Berfungsi

Bengkalis470 Dilihat

BENGKALIS, SINKAP.info – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Dumai-Rokan Hilir-Bengkalis (Durolis) yang diresmikan oleh Presiden di Kabupaten Rokan Hilir awal 2023 lalu sampai saat ini kondisinya belum bisa dinikmati masyarakat, khususnya di dua kecamatan di Kabupaten Bengkalis, yakni Kecamatan Mandau dan Pinggir

Padahal proyek SPAM Durolis yang menghabiskan anggaran Rp396,6 miliar tersebut, bakal menyediakan air minum bagi masyarakat di tiga wilayah. Yakni Rokan Hilir, Bengkalis dan di Kota Dumai.

Sedangkan secara keseluruhan SPAM Regional Durolis akan memiliki kapasitas sebesar 1.500 liter/detik dengan target penerima manfaat 150.000 sambungan rumah (SR). Sedangkan untuk Kabupaten Bengkalis yang sangat dinanti-nanti oleh dua kecamatan, yakni Mandau dan Pinggir sebanyak 15.000 SR.

“Sampai saat ini belum jalan. Karena pertama uji coba, ternyata ada kebocoran pada pipa sambungannya, sehingga air tidak bisa dialirkan ke unit PDAM di Duri,” ujar Kepala Bagian Teknis Perumda Tirta Terubuk Kabupaten Bengkalis, Abel Ikbal ST di kantornya, Senin (11/9).

Ia didampingi Kepala TU Rina Jandriani dan Humas Defri mengatakan, karena ada pipa sambungan yang bocor, sampai saat ini belum diperbaiki. Karena untuk perbaikan pipa yang bocor dan untuk menggalinya kembali harus ada izin.

“Mungkin karena persoalan izin, sehingga sampai sekarang belum diperbaiki. Tentu masyarakat belum bisa menikmati air bersih dari program SPAM Durolis tersebut,” ujarnya.

Ia menyebutkan, sampai 2024 nanti pihaknya menargetkan 12 ribu sambungan rumah dan sekarang baru tersambung 5 ribu lebih. Padahal targetnya 2023 ini harus tuntas SR nya dan masyarakat sudah menikmati air bersih.

Sementara kondisi di lapangan untuk sambungan ke rumah masyarakat jika dulu PDAM Tirta Bengkalis mendapatkan pasokan air bagi dari PT CPI yang saat ini PT PHR sebanyak 100 liter perdetik air baku, sampai sekarang turun menjadi 50 liter per dektik air baku.

“Sehingga yang awalnya kita dapat melayani 8 ribu lebih pelanggan dikurangi 2 ribu lebih pelanggan. Bahkan sampai saat ini distribusi air ke SR warga dilakukan dengan sistem bergilir,” ujarnya.

Makanya kata Abel, kekurangan ini dimasukkan melalui, program SPAM Durolis dan ternyata programnya belum dapat dirasakan masyarakat.

Ia juga menyebutkan, sistem pengelolaan program SPAM Durolis ini bukan pihaknya mendapatkan air yang langsung disalurkan ke masyarakat, melainkan pihak PDAM membeli air curah dari pengelola SPAM Durolis dengan harga sekitar Rp 2850 per meter kubik. Nantinya air itu akan dijual kembali ke masyarakat dengan harga yang disesuikan dan ditetapkan oleh Pemkab Bengkalis, yang berkisar Rp 6 ribu per meter kubiknya.

“Sedangkan untuk saat ini, khusus di Duri saat ini biaya produksi sebesar Rp 8 ribu per meter kubik dan dijual Rp 5 ribu per meter kubik. Tentu untuk menutupi biaya produksi ini harus mendapatkan subsidi dari Pemkab Bengkalis,” ujarnya.

SINKAP.info | Laporan: Jamil